Bisnis.com, JAKARTA — PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) membukukan penurunan laba menjadi Rp1,23 triliun sepanjang kuartal I/2025.
Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan Kamis (24/4/2025), laba UNVR menyusut 14,57% year-on-year (YoY) dari Rp1,44 triliun pada kuartal I/2024.
Hingga akhir Maret 2025, laba per saham UNVR tercatat Rp32 atau melandai dari Rp38 per saham pada kuartal I/2024.
Laba itu diperoleh Unilever Indonesia dari penjualan bersih sebesar Rp9,46 triliun pada Januari—Maret 2025. Penjualan yang dihimpun UNVR pada kuartal I/2025 itu lebih rendah 6,09% dibandingkan dengan penjualan bersih Rp10,07 triliun pada kuartal I/2024.
Penjualan bersih UNVR bersumber dari segmen kebutuhan rumah tangga dan perawatan tubuh Rp5,85 triliun ditambah segmen makanan dan minuman Rp3,6 triliun.
Penjualan bersih segmen makanan dan minuman relatif stabil, sedangkan segmen kebutuhan rumah tangga dan perawatan tubuh anjlok 9,08% YoY.
Baca Juga
Pasar domestik mendominasi penjualan UNVR dengan nilai Rp9,14 triliun. Adapun, penjualan pasar ekspor tercatat naik dari Rp286,45 miliar pada kuartal I/2024 menjadi Rp322,67 miliar pada kuartal I/2025.
Pada saat yang sama, harga pokok penjualan UNVR turun tipis dari Rp5,04 triliun pada 3 bulan pertama 2024 menjadi Rp4,9 triliun pada Januari—Maret 2025.
UNVR juga membukukan beban pemasaran dan penjualan RP2,17 triliun, beban umum dan administrasi Rp758,92 miliar, beban keuangan Rp29,56 miliar, serta beban pajak penghasilan Rp356,43 miliar.
UNVR menggenggam total aset Rp17,8 triliun. Adapun, total liabilitasnya Rp14,42 triliun dan total ekuitas sebesar Rp3,38 triliun.