Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perang Dagang Makin Panas, Sekuritas Ramai Pangkas Target IHSG

Sejumlah broker saham atau sekuritas ramai memangkas target IHSG setelah membaca dinamika tantangan ekonomi global.
Dwi Nicken Tari,Dionisio Damara Tonce
Kamis, 17 April 2025 | 08:00
Karyawan beraktivitas di dekat layar pergerakan saham PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Selasa (4/2/2025)./JIBI/Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Karyawan beraktivitas di dekat layar pergerakan saham PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Selasa (4/2/2025)./JIBI/Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan sekuritas atau broker saham ramai memangkas target IHSG untuk 2025 dengan pertimbangan ketidakpastian global dan realisasi kinerja emiten.

Terbaru, Samuel Sekuritas memangkas target IHSG untuk tahun ini menjadi tinggal 6.900, turun dibandingkan dengan proyeksi sebelumnya di level 7.300.

“Penyesuaian ini mencerminkan pemangkasan proyeksi pertumbuhan EPS IHSG 2025 menjadi 1,6% dari sebelumnya 4,7%, sejalan dengan asumsi kurs baru yang direvisi menjadi Rp16.900 per dolar AS,” kata Head of Research Samuel Sekuritas Indonesia Prasetya Gunadi dalam riset, Rabu (16/4/2025).

Menurutnya, kebijakan tarif yang digaungkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akan memperlambat laju ekonomi global, termasuk Indonesia.

Meskipun kontribusi ekspor Indonesia ke AS hanya sekitar 1,9% dari PDB, dampak tidak langsung melalui perlambatan ekonomi China tetap signifikan.

Di tengah tekanan ini, dia menyarankan investor untuk lebih selektif dengan mengutamakan saham defensif atau emiten yang menawarkan dividen tinggi.

Saham-saham di sektor konsumsi, telekomunikasi, dan unggas dinilai memiliki ketahanan yang relatif lebih baik, terutama dengan dukungan stimulus pemerintah seperti program makan gratis dan kenaikan upah minimum.

Adapun beberapa saham unggulan yang direkomendasikan Samuel Sekuritas, antara lain BBCA, TLKM, ICBP, AMRT, dan JPFA untuk strategi defensif, serta ASII, HMSP, UNVR, PTBA, dan TAPG sebagai pilihan saham dividen.

“Sebaliknya, kami tetap hati-hati terhadap sektor tambang logam, yang berpotensi menghadapi tekanan dari penurunan volume dan harga seiring melambatnya ekonomi China. Meskipun beberapa komoditas seperti tembaga dan nikel tidak masuk dalam daftar kenaikan tarif,” ungkapnya.

Sebelumnya, Ciptadana Sekuritas juga sudah memangkas target IHSG untuk 2025 dari semula 7.850 menjadi 7.075. Analis Ciptadana Sekuritas Erni Marsella Siahaan mengatakan revisi kali ini dilakukan setelah mempertimbangkan realisasi kinerja emiten pada 2024 dan outlook yang penuh ketidakpastian di masa depan.

“Kami kini memperkirakan pertumbuhan pendapatan [emiten] IHSG sebesar 3% YoY pada 2025 [dari sebelumnya 8,8% YoY],” tulis Erni dalam risetnya.

Revisi terhadap kinerja pendapatan emiten itu dipengaruhi oleh penurunan pendapatan di sektor perbankan, tambang logam, dan batu bara. Revisi turun ini juga disebabkan oleh volatilitas berlarut-larut di pasar saham akibat perang dagang.

Walaupun dampak langsung perang dagang terhadap perekonomian terbatas, perang dagang dapat memukul Indonesia dari sisi nilai tukar rupiah yang anjlok hingga perlambatan aktivitas ekonomi.

Dengan demikian, Erni melihat prospek IHSG dalam jangka menengah masih akan berada di dalam tekanan. Untuk April, Ciptadana Sekuritas merekomendasikan BRIS, GOTO, TAPG, EXCL, dan ANTM.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper