Bisnis.com, JAKARTA - PT Pegadaian melihat tren peningkatan minat masyarakat membeli emas, seiring statusnya sebagai safe haven, sehingga cenderung stabil di tengah gejolak ekonomi global.
Direktur Utama Pegadaian Damar Latri Setiawan mengungkap fenomena tersebut tergambar dari ramainya pembeli emas di gerai toko emas Galeri 24 usai lebaran. Selain itu, produk Deposito Emas yang merupakan Layanan Bank Emas Pegadaian juga laris manis.
“Deposito Emas Pegadaian sekarang semakin diminati masyarakat, hingga hari ini tercatat total transaksi hampir 1 ton. Ini menunjukkan Deposito Emas Pegadaian sudah menjadi pilihan alternatif investasi bagi masyarakat," jelasnya dalam keterangan resmi, Senin (14/4/2025).
Menurutnya, transaksi dari produk yang umurnya belum genap 6 bulan ini turut menjadi penanda bahwa produk Deposito Emas Pegadaian semakin diminati dan telah menjadi alternatif investasi yang aman, fleksibel dan menguntungkan.
"Karena tidak hanya gain dari harga emas yang terus menanjak, tapi mereka juga akan mendapatkan imbal hasil dari deposito tersebut. Tentu kami menyambut baik respon dari masyarakat ini, dan berkomitmen untuk terus berinovasi dan melakukan optimalisasi untuk solusi yang lebih baik bagi masyarakat," tambahnya.
Menjadi perusahaan pertama yang meluncurkan layanan Bank Emas di Indonesia, Pegadaian memperkenalkan konsep investasi yang lebih modern dan praktis dalam berinvestasi melalui Deposito Emas.
Baca Juga
Tidak hanya sekedar menjadi tempat penyimpanan emas, Deposito Emas Pegadaian memberikan pengalaman investasi yang mudah, hanya dengan bertransaksi dalam genggaman, melalui aplikasi Pegadaian Digital. Keunggulan dari Deposito Emas, antara lain aman karena diasuransikan, tenor deposito juga flexibel dengan imbal hasil.
Syarat dan ketentuan Deposito Emas, nasabah tentu harus memiliki rekening Tabungan Emas Pegadaian, melakukan upgrade menjadi akun premium pada Aplikasi Pegadaian Digital versi 6.1.0 dan bertransaksi minimal 5 gram.
Bank Emas atau Bullion Bank merupakan salah satu inisiatif pemerintah yang terhimpun dalam Asta Cita Prabowo-Gibran. Dengan bangga, Presiden menyambut lahirnya Bank Emas pertama di Indonesia.
Bank Emas hadir dengan tujuan hilirisasi dan optimalisasi pengelolaan emas dalam negeri, sehingga dapat memperkuat ekosistem industri emas nasional, meningkatkan cadangan emas negara, dan mengurangi ketergantungan pada penyimpanan emas di luar negeri.
Selain itu, langkah ini juga diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah ekonomi hingga Rp245 triliun dan membuka 1,8 juta lapangan kerja baru.
Sekadar info, Pegadaian menjadi lembaga jasa keuangan pertama yang mengantongi izin menjalankan kegiatan usaha bulion yang dikeluarkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada akhir Desember 2024 lalu, yang menjadikan Pegadaian sebagai Bank Emas pertama di Indonesia.
Melalui surat tersebut, Pegadaian dapat melakukan kegiatan usaha Bulion yang meliputi Deposito Emas, Pinjaman Modal Kerja Emas, Jasa Titipan Emas Korporasi, maupun Perdagangan Emas.