Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Daya Tarik Sukuk Tabungan ST014 Memudar Terimpit Yield SUN

Penjualan ST014 tidak begitu semarak seperti penawaran obligasi pemerintah sebelumnya karena disebut posisi yield yang kurang menarik.
Pegawai mengamati pergerakan harga saham dan obligasi di Profindo Sekuritas, Jakarta, Kamis (5/9/2024)./JIBI/Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai mengamati pergerakan harga saham dan obligasi di Profindo Sekuritas, Jakarta, Kamis (5/9/2024)./JIBI/Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Penjualan Sukuk Tabungan (ST) seri ST014 tidak begitu semarak seperti penawaran obligasi pemerintah sebelumnya. Analis melihat daya tariknya mulai memudar.

ST014 diluncurkan pada 7 Maret 2025 dalam dua seri, yaitu ST014T2 tenor 2 tahun dengan kupon 6,5% dan Green Sukuk ST014T4 tenor 4 tahun memiliki kupon 6,6% per tahun. 

Mengacu data salah satu mitra distribusi PT Bibit Tumbuh Bersama (Bibit) hingga Kamis (10/4/2025) terpantau investor telah memborong ST014 sebanyak Rp13,7 triliun dari kedua seri tersebut dari kuota Rp15 triliun.

Apabila dibandingkan penawaran obligasi pemerintah sebelumnya ORI027, kala itu minat investor saat itu membludak hingga kuota ditambah dan mencetak rekor penjualan sebesar Rp37,35 triliun dari kuota Rp25 triliun.

Kepala Divisi Riset Pefindo Suhindarto menjelaskan bahwa minat investor terhadap ST014 menurun lantaran yield obligasi pemerintah saat ini lebih tinggi dari kupon yang ditawarkan ST014.

"Saat ini yield obligasi pemerintah tenor 2 tahun ada di posisi 6,74%, sementara yang 4 tahun ada di level 6,85%. Jadi ST014 yang menawarkan kupon 6,5% dan 6,6% sepertinya daya tariknya menurun," katanya kepada Bisnis, Kamis (10/4/2025).

Dia memproyeksi bahwa dengan sisa waktu penawaran ST014 yang tinggal sepekan lagi, realisasi penjualannya akan ada pada kisaran target atau batas kuota Rp15 triliun. 

"Karena saat ini yield acuannya sudah naik, sementara kupon yang ditawarkan di masing-masing seri berada di bawah [yield] itu," tambahnya.

Seperti diketahui, Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (DJPPR Kemenkeu) RI menawarkan ST014 sejak 7 Maret 2025 hingga 16 April 2025, yang bertepatan dengan momen Ramadan dan Lebaran 2025, sehingga penawaran ST014 akan ditutup 6 hari lagi.

Sementara itu, ST014T2 akan jatuh tempo pada 10 April 2027, sedangkan ST014T4 akan jatuh tempo pada 10 April 2029.

Minimal pemesanan dari kedua seri tersebut sebesar Rp1 juta, sedangkan maksimum pemesanan ST014T2 sebesar Rp5 miliar, dan ST014T4 sebesar Rp10 miliar. 

Adapun tanggal penetapan hasil penjualan ST014 jatuh pada 21 April 2025, dan tanggal setelmen ST014 akan jatuh pada 23 April 2025, sedangkan tanggal pembayaran imbalan pertama kali dilaksanakan pada 10 Juni 2025, dan pada tanggal 10 setiap bulannya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Erta Darwati
Editor : Dwi Nicken Tari
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper