Bisnis.com, JAKARTA — Emiten distributor alat kesehatan PT Itama Ranoraya Tbk. (IRRA) membukukan kenaikan laba bersih yang melesat 924,6% secara tahunan (year on year/yoy) sepanjang 2024.
Berdasarkan Laporan Keuangan, IRRA mencetak laba bersih tahun berjalan sebesar Rp53,2 miliar pada 2024 naik dibandingkan periode yang sama 2023 sebesar Rp5,19 miliar.
Sejalan dengan itu, IRRA juga mencetak penjualan bersih yang naik 40,38% yoy menjadi Rp977,4 miliar pada 2024, dari periode yang sama 2023 sebesar Rp696,3 miliar.
Lebih rinci, penjualan bersih IRRA ditopang dari segmen produk diagnostik in vitro sebesar Rp351,9 miliar pada 2024, meningkat 63% yoy dari tahun sebelumnya sebesar Rp215,7 miliar.
Sementara itu, dari penjualan alat kesehatan non elektromedik steril berkontribusi sebesar Rp41,7 miliar pada 2024 turun 35% yoy dari Rp64,3 miliar pada periode yang sama 2023.
Lebih lanjut, dari penjualan alat kesehatan elektromedik berkontribusi sebesar Rp534,8 miliar pada 2024 naik 29,6% dari tahun sebelumnya sebesar Rp412,6 miliar.
Kemudian penjualan lain-lain juga berkontribusi sebesar Rp48,8 miliar pada 2024 melesat 1.285% dari tahun sebelumnya sebesar Rp3,5 miliar.
Direktur Utama PT Itama Ranoraya Tbk. (IRRA) Heru Firdausi Syarif menilai bahwa kinerja perusahaan sepanjang 2024 merupakan momentum pertumbuhan yang kuat.
"Kinerja IRRA selama tahun 2024 menunjukkan hasil yang sangat positif, dapat dilihat dari peningkatan volume penjualan secara signifikan. Hal ini didorong oleh penerapan langkah-langkah strategis yang tepat dan kemampuan perusahaan untuk beradaptasi di tengah perubahan pasar," katanya dalam keterangan resmi, Selasa (8/4/2025).
Dia mengatakan bahwa keseluruhan pencapaian IRRA didorong oleh tingginya permintaan di pasar alat kesehatan, yang menghasilkan penjualan sangat positif. Hal ini juga didukung oleh pengembangan beberapa lini bisnis baru yang memberikan kontribusi signifikan terhadap kinerja perusahaan.
Meski begitu, tercatat beban pokok penjualan IRRA juga naik 36,9% yoy menjadi Rp767,4 miliar pada 2024 dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp560,4 miliar pada 2023.
Laba kotor IRRA pada 2024 tercatat sebesar Rp210 miliar, naik 54,6% yoy dari posisi tahun sebelumnya sebesar Rp135,8 miliar.
Selanjutnya, IRRA memiliki total aset sebesar Rp1,65 triliun pada 2024, naik 56,7% yoy dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp1,05 triliun.
Jumlah liabilitas IRRA juga tercatat naik 91,3% yoy menjadi Rp1,14 triliun pada 2024, dari Rp599,6 miliar pada 2023, sedangkan total ekuitas perusahaan mencapai Rp512,3 miliar pada 2024, naik 11,5% yoy dari Rp459,2 miliar pada 2023.
Heru mengatakan bahwa perseroan akan fokus pada penguatan dan perluasan kerja sama dengan mitra baru, serta memperkuat kemitraan yang telah ada.
Selain itu, IRRA juga berencana untuk menambah cabang baru di lokasi-lokasi strategis di seluruh Indonesia. Langkah ini diharapkan dapat membuka peluang baru yang mendukung pertumbuhan pendapatan dan profitabilitas jangka panjang perusahaan.
"IRRA optimis dapat menjaga momentum pertumbuhan yang berkelanjutan dan mencapai kinerja yang lebih baik di masa mendatang," ujarnya.
Sebagai distributor alat kesehatan, dia mengatakan bahwa IRRA terus beradaptasi dengan perkembangan kebutuhan masyarakat, memastikan produk yang relevan tersedia untuk memenuhi permintaan pasar.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.