Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Emiten Hary Tanoe (BCAP) Raih Pendapatan Rp3,33 Triliun pada 2024

PT MNC Kapital Indonesia Tbk.  (BCAP) membukukan pertumbuhan pendapatan sepanjang 2024 didorong oleh pendapatan bunga dan dividen.
Logo PT MNC Kapital Indonesia Tbk. (BCAP).
Logo PT MNC Kapital Indonesia Tbk. (BCAP).

Bisnis.com, JAKARTA— Emiten milik Hary Tanoesoedibjo, PT MNC Kapital Indonesia Tbk.  (BCAP) membukukan pertumbuhan pendapatan sepanjang 2024 didorong oleh pendapatan bunga dan dividen.

Pada 2024, BCAP meraih pendapatan Rp3,33 triliun atau lebih tinggi 12,6% year-on-year (YoY) dari Rp2,95 triliun pada 2023. Pencapaian ini terutama didorong oleh pendapatan bunga dan dividen dengan berkontribusi sebesar 58,8% terhadap total pendapatan BCAP atau senilai Rp1,96 triliun pada 2024. 

Pendapatan bunga dan dividen BCAP meningkat 4,4% YoY dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. 

BCAP juga mencatat pendapatan premi bersih melonjak 125,9% dari Rp348,85 miliar pada 2023 menjadi Rp788,00 miliar pada 2024. Pos tersebut berkontribusi sebesar 23,7% terhadap total pendapatan perusahaan. 

Pendapatan BCAP lainnya berasal dari pendapatan digital sebesar Rp305,58 miliar, pendapatan pasar modal sebesar Rp209,22 miliar, pendapatan pembiayaan keuangan syariah sebesar Rp34,66 miliar, dan pendapatan operasional lainnya sebesar Rp31,96 miliar pada akhir Desember 2024.

“Laba bersih BCAP tahun 2024 juga mengalami peningkatan sebesar 62,5% YoY menjadi Rp126,04 miliar dari Rp77,59 miliar pada 2023,” tulis manajemen BCAP dalam keterangan resmi, Selasa (1/4/2025).

Solidnya pertumbuhan pendapatan dan laba bersih BCAP mendorong kenaikan margin laba bersih menjadi sebesar 3,79% pada 2024, dari sebesar 2,63% pada 2023.

Total aset konsolidasi BCAP mencapai Rp29,46 triliun per 31 Desember 2024, naik dari Rp25,86 triliun di periode yang sama 2023. 

Jumlah liabilitas konsolidasi meningkat menjadi Rp22,28 triliun pada 2024 dari Rp18,86 triliun pada 2023. Sementara itu, jumlah ekuitas konsolidasi mengalami kenaikan dari Rp7,00 triliun pada akhir 2023 menjadi Rp7,17 triliun pada 31 Desember 2024.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ana Noviani
Editor : Ana Noviani
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper