Bisnis.com, JAKARTA - Grayscale Research mengungkap 20 token kripto pilihan yang tergolong memiliki fundamental baik pada kuartal III/2025. Selain koin arus utama seperti Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), dan Solana (SOL), beberapa sektor altcoin pun tampak ikut meramaikan jajaran kripto teratas.
Sekadar info, riset rutin ini menekankan pendekatan Grayscale dalam menilai berbagai faktor terkait kripto, termasuk pertumbuhan atau adopsi jaringan, katalis yang akan datang, keberlanjutan fundamental, valuasi token, inflasi pasokan token, dan potensi risiko yang lebih menarik.
Terkhusus kategori altcoin, selama beberapa kuartal terakhir ini Grayscale Research banyak mengawasi contoh-contoh aset baru pada lapisan aplikasi blockchain dan penerapannya dalam dunia nyata, bukan sekadar pada lapisan infrastrukturnya.
"Kami terus bersemangat tentang tema-tema dari kuartal sebelumnya, seperti solusi penskalaan Ethereum, kombinasi blockchain dan kecerdasan buatan [AI], serta solusi keuangan terdesentralisasi [DeFi]," ujar analisis dari riset yang dipublikasikan pada akhir Maret itu, dikutip Bisnis pada Minggu (30/3/2025).
Beberapa altcoin di sektor terkait DeFi diwakili oleh Chainlink (LINK), Uniswap (UNI), Aave (AAVE), dan MAPLE (SYRUP). Sementara penskalaan dan staking, antara lain diwakili Optimism (OP), Lido (DAO), Jito (JTO).
"Pada kuartal ini, kami turut menekankan token yang mencerminkan aplikasi teknologi blockchain di dunia nyata dan nonspekulatif yang terbagi dalam tiga kategori, yaitu tokenisasi aset dunia nyata [RWA], DePIN atau desentralisasi infrastruktur fisik, dan token kekayaan intelektual [IP]," tambahnya.
Baca Juga
Beberapa token dalam kategori tersebut, adalah Bittensor (TAO), Story Protocol (IP), Virtuals Protocol (VIRTUAL), Grass (GRASS), Helium (HNT), dan Geodnet (GEOD). Beberapa di antaranya merotasi tiga koin yang sebelumnya masuk dalam daftar, yaitu Akash, Arweave, dan Jupiter.
"Grayscale Research tetap melihat nilai dalam setiap proyek yang terkena rotasi, dan mereka tetap menjadi elemen penting dari ekosistem kripto. Namun, kami percaya daftar Top 20 ini mungkin menawarkan pengembalian yang disesuaikan dengan risiko yang lebih menarik untuk masa mendatang," ujarnya.
Grayscale turut mengingatkan investasi dalam kelas aset kripto melibatkan risiko, termasuk kerentanan kontrak pintar dan ketidakpastian peraturan. Selain itu, semua aset dalam daftar pun memiliki volatilitas tinggi dan harus dianggap berisiko tinggi.
"Karenanya, tidak cocok untuk semua investor. Mengingat risiko pada kelas aset, setiap investasi dalam aset digital karenanya harus dipertimbangkan dalam konteks portofolio dan dengan mempertimbangkan tujuan keuangan investor," tutupnya.
Senada, Lembaga Edukasi Kripto Pintu Academy mengingatkan bahwa kripto, terutama altcoin yang jumlahnya lebih dari 10.000 jenis di ekosistem kripto, memiliki risiko tinggi.
"Potensi keuntungan altcoin lebih besar, tetapi risiko juga lebih dalam. Karena tren sektor altcoin bergerak cepat, investor perlu strategi yang tepat dalam memilih aset untuk investasi," jelas analisis Pintu Academy.
Salah satu strategi utama adalah berinvestasi pada altcoin baru dibanding yang populer di bull market sebelumnya. Altcoin baru cenderung memiliki pemilik token yang baru, sehingga tidak mengalami bagholder problem, yaitu kondisi di mana banyak investor menunggu harga kembali ke titik impas sebelum menjual.
Selain itu, tren sektor altcoin berubah di setiap siklus bull market, sehingga altcoin lama yang sukses di siklus sebelumnya belum tentu berhasil di siklus berikutnya.
"Investor perlu paham mengenai risiko investasi altcoin yang mencakup koreksi harga yang dalam, terlalu banyaknya pilihan proyek, potensi penipuan dan peretasan, serta perubahan tren yang sangat cepat," tambahnya.
Terlebih, altcoin bisa turun 50-99% dalam bear market, banyak proyek kripto tidak memiliki utilitas nyata, serta ekosistem yang rentan terhadap eksploitasi keamanan. Jika tidak mengikuti tren pasar, investor bisa terjebak dalam aset yang kehilangan likuiditas.
Oleh sebab itu, Pintu Academy menyarankan bahwa strategi memilih altcoin baru lebih menguntungkan, karena tidak memiliki tekanan jual dari pemilik lama dan lebih mudah mengalami kenaikan harga signifikan di bull market.
Setiap siklus pasar memiliki tren dan pemenang baru, seperti tren DeFi pada 2020, altcoin terkait non-fungibel token (NFT) pada 2021, atau altcoin AI di 2023. Namun, tidak semua proyek baru akan sukses, sehingga penting untuk melihat analisis fundamental, data pengguna, serta tren sektor kripto sebelum berinvestasi. Selain itu, altcoin lama yang masih memiliki ekosistem aktif dan tidak menunjukkan tren menurun terhadap ETH juga bisa menjadi pilihan investasi.
"Kesimpulannya, altcoin baru seringkali lebih menguntungkan karena tidak memiliki masalah resistensi harga dari investor lama. Namun, pemilihan aset harus dilakukan dengan analisis yang matang agar terhindar dari proyek yang tidak berkelanjutan," tutupnya.
----------------------
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.