Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat ke level 6.472,36 pada perdagangan Rabu (26/3/2025) ditopang penguatan saham-saham big bank BBRI, BMRI dan BBCA.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG ditutup menguat sebesar 3,80% atau 236,74 poin ke posisi 6.472,36 saat penutupan.
Pada hari ini, IHSG dibuka di level 6.314,33 dan sempat bergerak ke level terendah 6.312,97 dan level tertinggi 6.489,15. Saat penutupan, sebanyak 554 saham menguat, 123 saham menurun, dan 281 saham stagnan.
Sementara itu, kapitalisasi pasar alias market cap mencapai Rp11.047 triliun. Saham berkapitalisasi pasar jumbo seperti PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk. (PANI) melesat 7,37% ke level Rp9.100.
Saham PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) naik 5,17% ke Rp7.125, dan saham PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) juga naik sebesar 6,34% menuju level Rp5.450. Lalu, saham PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) juga naik 1,46% ke harga Rp5.200 per saham.
Sementara itu, saham-saham bank, seperti PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) naik 5,26% menjadi Rp4.000, saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) melesat 8,65% ke Rp5.150, dan saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) menguat 5,90% ke Rp8.525 per saham.
Baca Juga
Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mengatakan bahwa penguatan IHSG pada hari ini ditopang oleh saham-saham big bank yang mengumumkan pembagian dividen untuk tahun buku 2024.
"Pasar merespon positif pelaksanaan RUPS dari tiga bank besar, BBNI, BBRI dan BMRI pada pekan ini dengan salah satu mata acara adalah penetapan dividen tahun buku 2024," katanya dalam riset, Rabu (26/3/2025).
Tim analis CGS International Sekuritas Indonesia juga menyatakan bahwa menguatnya mayoritas indeks di bursa Wall Street dan kembali berlanjutnya aksi net buy asing menjadi sentimen positif untuk perdagangan hari ini.
Sementara itu, kekhawatiran akan berlanjutnya pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) berpotensi menjadi sentimen negatif bagi IHSG.