Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Emiten Migas Grup Bakrie (ENRG) Rambah Bisnis Karbon di Lapangan Arun

Emiten Grup Bakrie PT Energi Mega Persada Tbk. (ENRG) berencana mengembangkan proyek Carbon Capture and Storage (CCS) di Lapangan Arun, Aceh.
Gebang PSC Block PT Energi Mega Persada Tbk. (ENRG). Emiten Grup Bakrie tersebut berencana merambah bisnis karbon di Lapangan Arun, Aceh./Energi Mega Persada
Gebang PSC Block PT Energi Mega Persada Tbk. (ENRG). Emiten Grup Bakrie tersebut berencana merambah bisnis karbon di Lapangan Arun, Aceh./Energi Mega Persada

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten migas Grup Bakrie PT Energi Mega Persada Tbk. (ENRG) berencana mengembangkan proyek Carbon Capture and Storage (CCS) dan/atau Carbon Capture, Utilisation and Storage (CCCUS) di Lapangan Arun, Aceh.

Sebagai langkah awal, ENRG bersama dengan anak usahanya PT Pema Global Energi (PGE) bakal melakukan studi kelayakan komprehensif dengan membentuk tim teknis internal dan menunjuk konsultan independen.

“Studi ini ditargetkan selesai pada 2026, dan akan mengikuti seluruh peraturan terkait yang berlaku,” kata Direktur Utama & CEO ENRG Syailendra S. Bakrie lewat siaran pers, Rabu (26/3/20225).

ENRG bakal membetuk divisi khusus Carbon Management, yang akan menangani pengembangan proyek CCS/CCUS di seluruh wilayah kerja perseroan.

Syailendra mengatakan divisi anyar ini akan menjadi katalis dalam menciptakan peluang baru melalui inisiatif Carbon Infrastruktur & Offset Services (CIOS), sebagai bagian dari roadmap jangka panjang perusahaan dalam mendukung transisi energi dan pengolaan karbon secara terintegrasi.

“Meskipun mengembangkan inisiatif-inisiatif baru di bidang dekarboniasi, perseroan menegaskan bahwa fokus utama perseroan tetap berada pada sektor hulu migas, yang menjadi inti dari strategi pertumbuhan jangka panjang,” kata dia.

Lapangan Arun dinilai sebagai salah satu lokasi CCS paling potensial di Asia Tenggara, dengan kapasitas penyimpanan karbon yang hampir mencapai 16 triliun kaki kubik (TCF).

Dengan sejarah produksi sejak 1978 dan puncak output hingga 2.500 MMScfd, lokasi ini memiliki infrastrutkur dan kondisi geologi yang mendukung pengembangan teknologi dekarboniasi skala besar.

“Inisiatif ini kami yakini dapat meningkatkan return jangka panjang, sejalan dengan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan, fokus utama kami tetap pada hulu migas,” kata dia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ibad Durrohman
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper