Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indeks Bisnis-27 Dibuka Melemah, Saham BRIS, MAPI & TLKM Masih Sanggup Naik

Indeks Bisnis-27 dibuka melemah seiring penurunan IHSG sebesar 1% ke level 6.195 pagi ini.
Investor mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Selasa (18/3/2025). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Investor mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Selasa (18/3/2025). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Bisnis-27 dibuka melemah seiring penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Senin (24/3/2025). Meski demikian, saham BRIS, MAPI, dan TLKM terpantau masih menguat.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), indeks hasil kerja sama Bursa dengan harian Bisnis Indonesia ini dibuka turun 1,28% atau 5,62 poin ke level 434,49. Tercatat, sebanyak 6 saham menguat, 20 saham terkoreksi, dan 1 saham stagnan. 

Saham yang menguat antara lain PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) sebesar 2,88% ke Rp2.140, PT Mitra Adiperkasa Tbk. (MAPI) naik 0,80% ke Rp1.260, dan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) terapresiasi sebesar 0,43% menjadi Rp2.320.

Adapun, penurunan ditorehkan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT) sebesar 9,28% ke Rp1.760, PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk. (MIKA) turun 5,68% menjadi Rp2.160, dan PT Astra International Tbk. (ASII) terkoreksi 3,31% ke Rp4.680.

Sementara itu, IHSG juga dibuka melemah sebesar 1% atau 62,38 poin menuju 6.195,80 sesaat setelah pasar dibuka. Pada hari ini, IHSG dibuka pada posisi 6.242,24 dan sempat menyentuh level tertingginya pada 6.248.

Tercatat, sebanyak 143 saham menguat, 292 saham turun, dan 522 saham stagnan. Sementara itu, kapitalisasi pasar alias market cap mencapai Rp10.717 triliun.

Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan memperkirakan IHSG akan bergerak dalam pola konsolidasi pada perdagangan hari ini dengan rentang support berada pada level 6.200, pivot di 6.250, dan resistance di 6.300.

Pada perdagangan pekan lalu, Jumat (21/3), IHSG ditutup melemah sebesar 1,93% menuju level 6.253,179. Secara teknikal, kata Valdy, terdapat pelebaran negative slope pada MACD, sementara Stochastic RSI berada pada pivot area.

“Kami memperkirakan IHSG berpotensi konsolidasi dalam rentang level 6.200-6.300 pada perdagangan hari ini,” tuturnya dalam publikasi riset harian.

Dari Amerika Serikat (AS), pasar mencermati rilis data S&P Global Manufacturing dan Services PMI Flash untuk Maret 2025 yang akan diumumkan pada hari ini. 

Data itu diperkirakan mengalami penurunan dibandingkan dengan Februari 2025, yang mengindikasikan perlambatan aktivitas manufaktur dan jasa di AS. 

Dari kawasan Eropa, pasar turut mengantisipasi rilis data Manufacturing dan Services PMI Flash untuk Maret 2025 di beberapa negara utama, yang juga diproyeksikan mengalami perlambatan dari bulan sebelumnya.

Sementara itu, Inggris dijadwalkan merilis data inflasi Februari 2025 pada Selasa (25/3/2025), yang diproyeksikan stabil di level 3% secara tahunan (year on year/YoY).

Dari kawasan Asia, pasar tengah mencermati rilis data Jibun Bank Manufacturing PMI Flash untuk Maret 2025 di Jepang, yang diperkirakan naik ke 49,4 dari level 49,0 pada Februari 2025. Meskipun masih berada di zona kontraksi, data tersebut menunjukkan adanya perbaikan dalam sektor manufaktur Jepang.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper