Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hati-hati Koreksi Lanjutan IHSG, Rekomendasi Saham Peritel AMRT hingga MAPA

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan masih berada dalam tren pelemahan hari ini dan diprediksi bisa tertekan ke level 5.879-5.975.
Dwi Nicken Tari,Fahmi Ahmad Burhan
Senin, 24 Maret 2025 | 08:01
Investor mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Selasa (18/3/2025). IHSG terjun bebas pada Selasa (18/3/2025) dan membuat BEI melakukan pembekuan perdagangan sementara atau trading halt. Trading halt ini merupakan trading halt pertama yang dilakukan BEI sejak 2020./JIBI/Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Investor mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Selasa (18/3/2025). IHSG terjun bebas pada Selasa (18/3/2025) dan membuat BEI melakukan pembekuan perdagangan sementara atau trading halt. Trading halt ini merupakan trading halt pertama yang dilakukan BEI sejak 2020./JIBI/Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan masih berada dalam tren pelemahan. Hari ini, indeks komposit diperkirakan bisa tertekan ke level 5.879-5.975.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG ditutup melemah sebesar 1,94% atau 123,49 poin menuju posisi 6.258,17 pada perdagangan Jumat (21/2/2025). IHSG pun anjlok 11,61% sepanjang tahun berjalan (year to date/ytd) atau sejak perdagangan perdana 2025.

IHSG sempat terjun bebas dengan penurunan hingga 7% pada perdagangan intraday Selasa (18/3/2025) dan membuat BEI melakukan trading halt.

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi menjelaskan pihaknya terus berupaya menjaga kondisi pasar agar tetap stabil, transparan, dan berintegritas seiring dengan kinerja jeblok pasar saham. OJK optimistis kinerja pasar saham Indonesia akan kembali bergeliat, terutama menjelang momen-momen seperti Lebaran.

"Insyaallah, doa bersama," kata Inarno setelah acara Capital Market Forum 2025 pada Jumat (21/3/2025) di Gedung BEI.

Dalam mendongkrak kinerja pasar saham, OJK sebelumnya telah mengeluarkan sejumlah kebijakan. Misalnya, menerapkan kebijakan pembelian kembali saham atau buyback saham tanpa rapat umum pemegang saham (RUPS).

Inarno mengatakan kebijakan ini dikeluarkan dengan pertimbangan bahwa perdagangan saham di BEI sejak 19 September 2024 mengalami tekanan. Hal itu diindikasikan dari penurunan IHSG per 18 Maret 2025 sebesar 1.682 poin atau minus 21,28% dari highest to date.

"Berkenaan dengan kondisi tersebut di atas, maka OJK menetapkan status kondisi lain sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf g POJK Nomor 13 Tahun 2023 [POJK 13/2013] sebagai kondisi pasar yang berfluktuasi secara signifikan,” kata Inarno terpisah.

Tim Riset MNC Sekuritas menyebut koreksi IHSG belakangan ini disertai dengan tekanan jual.

"Kami memperkirakan, posisi IHSG saat ini sedang berada pada bagian dari wave [v] dari wave A, sehingga waspadai akan IHSG yang pergerakannya masih rawan terkoreksi ke rentang 5,879-5,975. Hal tersebut akan terjadi apabila IHSG break dari 6,011," tulis Tim Riset MNC Sekuritas dalam riset harian, Senin 24/3/2025).

Support: 6,011, 5,938

Resistance: 6,445, 6,557

Berikut sejumlah saham yang direkomendasikan MNC Sekuritas hari ini:

AMRT - Buy on Weakness

AMRT terkoreksi agresif 8,92% ke 1,940 disertai dengan adanya peningkatan tekanan jual. Kami memperkirakan, posisi AMRT sedang berada pada bagian dari wave [v] dari wave C, sehingga AMRT masih rawan melanjutkan koreksinya.

Buy on Weakness: 1,815-1,910

Target Price: 2,080, 2,250

Stoploss: below 1,785

AVIA - Buy on Weakness

AVIA terkoreksi 2,42% ke 404 disertai dengan tingginya tekanan jual. Kami memperkirakan, posisi AVIA saat ini sedang berada pada bagian awal dari wave 2, sehingga AVIA akan rawan melanjutkan koreksinya.

Buy on Weakness: 368-398

Target Price: 418, 450

Stoploss: below 336

LSIP - Buy on Weakness

LSIP terkoreksi 7,17% ke 1,035 disertai dengan munculnya tekanan jual. Kami perkirakan, posisi LSIP sedang berada pada bagian dari wave (b) dari wave [y] pada skenario hitam, sehingga LSIP masih rawan koreksi sekaligus menutup area gap-nya.

Buy on Weakness: 985-1,025

Target Price: 1,070, 1,120

Stoploss: below 935

MAPA - Spec Buy

MAPA terkoreksi agresif 9,70% ke 605 disertai dengan adanya peningkatan tekanan jual. Kami perkirakan, posisi MAPA sedang berada pada akhir dari wave [v] dari wave C, sehingga koreksi MAPA akan relatif terbatas.

Spec Buy: 575-600

Target Price: 660, 715

Stoploss: below 535

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper