Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan milik Samsudin Andi Arsyad alias Haji Isam mengakuisisi saham PT Dana Brata Luhur Tbk. (TEBE) senilai Rp252,58 miliar.
Transaksi pembelian saham itu dilakukan oleh PT Dua Samudera Perkasa pada 18 Maret 2025. Jumlah saham TEBE yang dibeli mencapai 505.176.210 saham atau setara dengan 39,31% pada harga transaksi Rp500 per saham.
Sebanyak 505,17 juta saham TEBE tersebut dibeli PT Dua Samudera Perkasa dari PT Prima Mineral Utama.
Direktur PT Dua Samudera Perkasa Efgar Welmar Santos melaporkan aksi borong saham TEBE itu dilakukan untuk tujuan investasi. Setelah transaksi, PT Dua Samudera Perkasa menjadi pemegang saham pengendali baru TEBE.
Sebagai informasi, PT Dua Samudera Perkasa merupakan perusahaan yang peneriman manfaat akhirnya adalah Samsudin Andi Arsyad alias Haji Isam. Komposisi pemegang saham PT Dua Samudera Perkasa terdiri atas PT Jhonlin Group 51% dan Haji Isam 49%.
Perusahaan itu berkantor di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, tetapi menjalankan operasional di Kantor Jhonlin Group, Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan. Komisaris PT Dua Samudera Perkasa diduduki oleh Jhony Saputra yang merupakan anak Haji Isam.
Direktur Utama Dana Brata Luhur Dian Heryandi melaporkan telah terjadi perubahan pemegang saham mayoritas dalam perseroan secara langsung oleh PT Dua Samudera Perkasa. Hal itu merupakan tindak lanjut perjanjian pengikatan jual beli saham bersyarat PT Dana Brata Luhur Tbk. (TEBE) tertanggal 22 Juli 2024.
Alhasil, PT Dua Samudera Perkasa saat ini menjadi pemegang saham pengendali TEBE dengan total kepemilikan saham sebanyak 914.289.041 saham atau setara dengan sekitar 71,14% dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang telah dikeluarkan oleh perseroan.
“Sebelum pengambilalihan saham tidak terdapat hubungan afiliasi antara PT Dua Samudera Perkasa dan perseroan. Namun, setelah pengambilalihan saham, DSP adalah pengendali baru dari perseroan,” tulisnya dalam keterbukaan informasi, Kamis (20/3/2025).
Menurut Dian, perubahan kepemilikan saham mayoritas dalam TEBE secara langsung oleh PT Dua Samudera Perkasa yang mengakibatkan perubahan Pengendali atas perseroan [tidak memiliki dampak terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan perseroan dan kelangsungan usaha.
Dia menambahkan tujuan PT Dua Samudera Perkasa melakukan pengambilalihan TEBE adalah sebagai investasi yang dapat memberi nilai tambah serta dapat memperluas jaringan usaha karena perseroan merupakan perusahaan holding dengan anak perusahaan yang menjalankan kegiatan usaha pelayanan kepelabuhanan.
“Dengan fasilitas yang dimiliki perseroan diharapkan dapat mengintegrasikan operasi logistik dalam menangani distribusi hasil pertambangan sehingga menciptakan peningkatan efisiensi, kontrol kualitas dan responsivitas pasar,” imbuhnya.
Sebagai informasi, TEBE melantai di Bursa Efek Indonesia pada 18 November 2019 dengan nilai IPO Rp38,32 miliar. Saat ini, harga saham TEBE berada di level Rp725 per saham.
Sebagai pengendali baru dari TEBE dan sebagaimana disyaratkan dalam POJK No. 9/2018, PT Dua Samudera Perkasa akan melakukan Penawaran Tender Wajib dan akan melakukan Pengumuman Penawaran Tender Wajib kepada publik dengan memperhatikan ketentuan dalam POJK No. 9/2018.