Bisnis.com, JAKARTA — Emiten terafiliasi konglomerat Prajogo Pangestu, PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. (CUAN), terus memperkuat cengkeraman di PT Petrosea Tbk. (PTRO) pada Maret 2025.
Berdasarkan data yang dihimpun Bisnis Sabtu (15/3/2025), jumlah saham PTRO yang dipegang oleh CUAN melalui entitas anak usahanya bertambah signifikan periode berjalan bulan ini.
Tercatat, CUAN melalui PT Kreasi Jasa Persada baru memegang 4,18 miliar lembar saham PTRO per akhir Februari 2025.
Terkini, jumlah saham PTRO yang dipegang oleh Kreasi Jasa Persada telah bertambah 94,32 juta lembar lembar 4,28 miliar hingga 12 Maret 2025.
Sekretaris Perusahaan Petrosea Anto Broto sebelumnya menyampaikan Kreasi Jasa Persada telah melakukan pembelian saham PTRO pada 10 dan 11 Maret 2025. Jumlah saham yang dibeli sebanyak 8.269.900 saham.
“Harga pembelian Rp3.263,46 per saham,” ungkapnya dalam keterbukaan informasi, Kamis (13/3/2025).
Baca Juga
Dengan demikian, anak usaha CUAN merogoh kocek Rp26,98 miliar dalam transaksi yang bertujuan untuk investasi itu.
Transaksi tersebut merupakan kali ketiga PT Kreasi Jasa Persada menambah muatan di saham PTRO pada bulan ini. Berdasarkan catatan Bisnis, aksi serupa juga dilaksanakan pada 4-5 Maret 2025 dan 6-7 Maret 2025.
Pada 4-5 Maret 2025, PT Kreasi Jasa Persada memborong sebanyak 39.718.000 saham biasa Petrosea dengan rata-rata harga pembelian per saham Rp3.030,66. Dengan demikian, nilai transaksi pemegang saham pengendali PTRO itu mencapai Rp120,37 miliar.
Sementara itu, pada 6 dan 7 Maret 2025, PT Kreasi Jasa Persada membeli sebanyak 48.545.800 saham di level harga rata-rata Rp3.306,84 per saham. Dengan demikian, anak usaha CUAN itu merogoh kocek Rp160,53 miliar untuk merampungkan transaksi tersebut.
Secara akumulasi, PT Kreasi Jasa Persada sudah memborong saham PTRO sebanyak 96.532.900 saham dengan total nilai Rp307,88 miliar.
Sebelumnya, Direktur Utama CUAN Michael menerangkan pembelian saham PTRO itu bertujuan untuk pengembangan usaha dan penambahan aset perseroan.
“Sehingga dapat memberikan nilai lebih kepada para pemangku kepentingan perseroan di masa mendatang,” ujarnya.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.