Bisnis.com, JAKARTA — PT Eralink Internasional sebagai pengendali PT Erajaya Swasembada Tbk. (ERAA) menambah porsi kepemilikan sahamnya di emiten pengelola gerai elektonik Erapone tersebut sebanyak puluhan juta lembar.
Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Eralink International menyerok sebanyak 65,88 juta saham ERAA seharga Rp23,97 miliar, dengan transaksi pada Jumat (28/2/2025).
Direktur PT Eralink International, Richard Halim Kusuma menyatakan bahwa transaksi beli saham ERAA tersebut dilakukan dengan harga Rp360 hingga Rp364 per sahamnya.
"Tujuan transaksi ialah untuk investasi dengan status kepemilikan saham langsung," katanya dalam keterbukaan informasi BEI, dikutip Kamis (6/3/2025).
Apabila dirinci, PT Eralink International awalnya membeli 1 juta saham ERAA dengan harga Rp360 per saham, sehingga perlu merogoh kocek seharga Rp360 juta.
Lalu, PT Eralink International kembali menambah porsi kepemilikan sahamnya di ERAA sebanyak 500.000 saham dengan harga Rp362 per saham, senilai Rp181 juta.
Baca Juga
Selanjutnya, PT Eralink International menyerok lagi 64,3 juta saham ERAA dengan harga transaksi Rp364 per saham, seharga Rp23,4 miliar. Apabila semuanya ditotal, maka transaksi tersebut senilai Rp23,97 miliar.
Adanya dengan transaksi pembelian saham tersebut, membuat kepemilikan saham PT Eralink International di ERAA menjadi 8,76 miliar atau setara 54,93%, dari sebelumnya sebanyak 8,69 miliar atau setara 54,51%.
Seperti diberitakan Bisnis sebelumnya, PT Erajaya Swasembada Tbk. (ERAA) pada tahun ini akan fokus untuk ekspansi jaringan toko ritel ke luar Pulau Jawa.
Corporate Secretary Erajaya Swasembada Amelia Allen mengatakan bahwa perseroan berkomitmen untuk memperluas jangkauan pasar.
"Erajaya mengembangkan jaringan ke luar Pulau Jawa. Langkah ini bertujuan untuk memperluas jangkauan pasar kami dan meningkatkan aksesibilitas produk kepada konsumen di berbagai daerah," katanya kepada Bisnis, Rabu (5/3/2025).
Lebih lanjut, dia mengungkap Erajaya Swasembada berkomitmen untuk memperluas jaringan toko ritel melalui pembukaan toko-toko baru di lokasi strategis.
_________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
