Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Produsen Susu Ultra (ULTJ) Raup Laba Bersih Rp1,13 Triliun, Susut 2,79%

Produsen Susu Ultra (ULTJ) milik konglomerat Sabana Prawirawidjaja catat penurunan laba bersih sebesar 2,79% menjadi Rp1,13 triliun sepanjang 2024.
Teknisi mengoperasikan mesin di bagian pengemasan produk di Pabrik Susu Ultra High Temperature (UHT) PT Ultrajaya Milk Industri Tbk. (ULTJ) di Cimareme, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Bisnis/Rachman
Teknisi mengoperasikan mesin di bagian pengemasan produk di Pabrik Susu Ultra High Temperature (UHT) PT Ultrajaya Milk Industri Tbk. (ULTJ) di Cimareme, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Bisnis/Rachman

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten milik konglomerat Sabana Prawirawidjaja, PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk. (ULTJ) membukukan kenaikan penjualan sepanjang Januari-Desember 2024. Meski begitu, laba bersih produsen Susu Ultra itu mengalami penyusutan.

Mengutip laporan keuangan per Desember 2024, laba bersih yang diatribusikan kepada entitas induk ULTJ tercatat sebesar Rp1,13 triliun, atau turun 2,79% secara year-on-year (YoY) dibandingkan tahun 2023 sebesar Rp1,16 triliun.

Kendati laba bersih ULTJ mengalami penurunan, penjualan bersih perseroan sepanjang 2024 tercatat naik 6,88% menjadi Rp8,87 triliun dibandingkan periode sama 2023 sebesar Rp8,30 triliun.

Penjualan ULTJ terdiri atas penjualan minuman di pasar domestik Rp9,79 triliun dan pasar ekspor Rp12,83 miliar. Ditambah, penjualan makanan sebesar Rp70,92 miliar di pasar lokal dan Rp6,20 miliar di pasar ekspor. Penjualan itu dikurangi komponen pajak pertambahan nilai (PPN) Rp977,78 miliar dan bonus kinerja Rp33,79 miliar.

Sepanjang Januari-Desember 2024, Ultrajaya Milk mencatat beban pokok penjualan sebesar Rp5,85 triliun atau naik 4,3% YoY dari Rp5,61 triliun pada 2023.

Pada periode tersebut, beban penjualan Ultrajaya Milk naik lebih signifikan, yakni 37,09% YoY menjadi Rp1,34 triliun. Hal itu sejalan dengan biaya iklan dan promosi ULTJ yang melonjak dari Rp468,73 miliar per Desember 2023 menjadi Rp812,10 miliar sepanjang 12 bulan 2024.

Alhasil, ULTJ membukukan penurunan laba tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk. Laba bersih ULTJ terkikis dari Rp1,16 triliun menjadi Rp1,13 triliun. Laba per saham ULTJ ikut turun dari Rp112 menjadi Rp109.

Adapun, kas dan setara kas akhir tahun perseroan tercatat mengalami kenaikan 11,96% menjadi Rp2,43 triliun, dari posisi Rp2,17 triliun pada 2023.

Berdasarkan neraca, total aset ULTJ tumbuh menjadi Rp8,46 triliun hingga 31 Desember 2024, dari posisi akhir 2023 sebesar Rp7,52 triliun.

Jumlah liabilitas perseroan juga naik menjadi Rp1,03 triliun dari posisi akhir 2023 sebesar Rp836 miliar. Sedangkan ekuitas ULTJ juga naik menjadi Rp7,42 triliun dari posisi akhir Desember 2023 sebesar Rp6,68 triliun.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ibad Durrohman
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper