Bisnis.com, JAKARTA — Saham emiten milik Toto Sugiri dan Anthoni Salim, PT DCI Indonesia Tbk. (DCII) melanjutkan tren penguatan harga saham dan mencetak rekor harga tertinggi baru sejak listing di BEI pada 6 Januari 2021.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, saham DCII melesat 13.425 poin atau 19,99% ke level Rp80.650 per saham pada akhir perdagangan Jumat (21/2/2025). Level itu disentuh DCII setelah bergerak di rentang Rp74.000 hingga Rp80.650 per saham.
Di level itu, DCII sudah menyentuh auto rejection atas (ARA) 3 hari berturut-turut. Alhasil, saham DCII melonjak 91,56% dari posisi Rp42.100 per saham pada akhir 2024. Sejak IPO di level harga Rp420, saham DCII saat ini mencerminkan lonjakan 19.102,38%.
Level harga saham DCII Rp80.650 per saham merupakan level tertinggi atau all time high (ATH) sejak listing di BEI pada 6 Januari 2021. Level itu melampaui rekor sebelumnya Rp67.225 per saham yang terbentuk pada akhir perdagangan Kamis (20/2/2025).
Sejalan dengan kenaikan harga itu, saham DCII menjadi saham dengan harga pasar tertinggi di Bursa Efek Indonesia.
Lonjakan saham DCII terjadi setelah Chief Executive Officer (CEO) DCI Indonesia Otto Toto Sugiri menyampaikan tengah menjajaki peluang untuk melakukan pemecahan nilai saham atau stock split.
"Sedang kami jajaki [untuk stock split]," kata Toto di Jakarta, Selasa (18/2/2025).
Dalam keterbukaan informasi kepada BEI pada Jumat (21/2/2025), Corporate Secretary PT DCI Indonesia Tbk. (DCII) Gregorius Nicholas Suharsono menyampaikan perseroan mengkonfirmasi bahwa perseroan memiliki rencana pelaksanaan pemecahan saham.
Hal itu telah dikomunikasikan sebelumnya melalui Surat Permohonan Persetujuan Prinsip dalam rangka Pemecahan Saham No. 004/DCI.ID/DIR/Il/2025 tertanggal 19 Februari 2025. Menurutnya, surat tersebut juga telah disampaikan DCII melalui Form E074 pada situs web IDXNet.co.id.
Lonjakan harga saham DCII membuat nilai portofolio saham Toto Sugiri dan Anthoni Salim makin gemuk.
Hingga akhir Januari 2025, Toto Sugiri memiliki 712.784.905 saham DCII atau setara dengan 29,9%. Dengan harga saham saat ini, nilai portofolio Toto Sugiri mencapai Rp57,48 triliun. Nilai portofolio itu meningkat Rp27,48 triliun dari posisi Rp30 triliun per akhir 2024.
Sementara itu, bos Indofood Anthoni Salim mengantongi 265.033.461 saham (11,12%) saham DCII atau setara dengan Rp21,37 triliun. Nilai portofolio Anthoni Salim di saham DCII naik Rp11,22 triliun dari posisi akhir 2024 sebesar Rp11,15 triliun.
Selain dua nama itu, ada dua pemegang saham DCII dengan kepemilikan saham lebih dari 5%, yaitu Marina Budiman dan Han Arming Hanafia. Marina memiliki 536.505.149 atau 22,51% saham DCII dengan nilai portofolio Rp43,26 triliun.
Adapun, saham DCII yang dikuasai Han Arming Hanafia mencapai 336.352.227 atau 14,11% yang setara dengan nilai pasar saat ini Rp27,12 triliun.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.