Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bocoran Bos Sinar Mas dan Prospek Cerah XLSmart (EXCL)

Merger PT XL Axiata Tbk. (EXCL) dengan PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN) untuk membentuk entitas baru XLSmart kian mendekati tenggat waktu April 2025.
Annisa Kurniasari Saumi, Nyoman Ary Wahyudi
Rabu, 19 Februari 2025 | 08:44
Karyawan melayani pelanggan di salah satu gerai XL Center di Jakarta, Selasa (7/1/2025). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Karyawan melayani pelanggan di salah satu gerai XL Center di Jakarta, Selasa (7/1/2025). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Rapor Kinerja EXCL & FREN Jelang Merger

Di sisi kinerja keuangan, FREN membukukan kinerja bottom line atau rugi bersih yang membengkak sepanjang 2024. Berdasarkan laporan keuangan 2024, emiten Grup Sinar Mas itu mencatat pendapatan senilai Rp11,41 triliun atau turun 2,02% secara tahunan (year-on-year/YoY) dari tahun sebelumnya senilai Rp11,65 triliun.

Secara terperinci, pendapatan dari jasa telekomunikasi data berkurang 2,77% YoY menjadi Rp9,90 triliun dan pendapatan nondata melesat 47,25% YoY menjadi Rp429,85 miliar. Namun, pendapatan jasa interkoneksi anjlok 34,68% YoY menjadi Rp259,80 miliar, dan pendapatan lain-lain naik tipis 5,94% YoY menjadi Rp825,34 miliar.

Adapun, rugi bersih yang dicatat perseroan membengkak hingga Rp1,29 triliun pada 2024 dari rugi bersih pada 2023 senilai Rp108,92 miliar.

Di sisi lain, EXCL mencatatkan pertumbuhan pendapatan yang meningkat pada 2024 sebesar 6% dibandingkan periode yang sama tahun lalu mencapai Rp34,40 triliun. Peningkatan pendapatan tersebut mendorong pertumbuhan EBITDA EXCL mencapai Rp17,88 triliun, tumbuh 13% YoY. 

Laba bersih XL Axiata juga ikut terdorong mencapai Rp1,81 triliun pada 2024, atau naik 44,72% YoY dari sebelumnya sebesar Rp1,25 triliun pada 2023.  

Secara operasional, EXCL mampu meningkatkan Average Revenue Per User (ARPU) naik menjadi Rp43.000. Kenaikan ARPU ini seiring dengan pertumbuhan trafik data yang meningkat 9% YoY, mencapai 10.547 Petabytes. Peningkatan trafik tidak terlepas dari basis pelanggan yang berkualitas EXCL sebanyak 58,8 juta.  

Presiden Direktur & CEO XL Axiata Dian Siswarini mengatakan pihaknya berhasil melalui tahun 2024 yang penuh tantangan ekonomi secara nasional dan global dengan kinerja yang cukup solid, dengan pendapatan yang terus meningkat, serta EBITDA dan laba bersih yang tumbuh double digit. 

"Peningkatan sarana digital, kualitas infrastruktur jaringan, serta adopsi teknologi yang relevan di semua lini bisnis telah menjadi kunci keberhasilan kami. Hal ini tidak hanya meningkatkan kualitas layanan, tetapi juga mendorong peningkatan trafik data yang signifikan,” ujar Dian. 

Dian menambahkan, keberhasilan kinerja sepanjang 2024 tidak terlepas dari upaya perusahaan dalam meningkatkan efisiensi di setiap lini bisnis dengan cermat. 

Menyusul jadwal merger antara EXCL dengan PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN) dan PT Smart Telecom (ST) yang kian dekat, kedua perusahaan tercatat telah mengumumkan jadwal RUPST untuk tahun buku 2024 dan RUPSLB. 

Kedua pengendali perusahaan, Axiata dan Sinar Mas juga tercatat telah mengumumkan dewan direksi baru perusahaan hasil penggabungan atau XLSmart. XLSmart nantinya akan dipimpin oleh Rajeev Sethi yang merupakan CEO dari Robi Axiata Limited di Bangladesh sejak 2022. 

Manajemen baru tersebut akan memimpin XLSmart mulai dari Legal Day-1 untuk memimpin kelangsungan operasional perusahaan.

Sebagai informasi XL Axiata dan Smartfren telah mencapai kesepakatan definitif untuk melakukan merger, dengan nilai gabungan prasinergi mencapai lebih dari Rp104 triliun. 

Merger ini juga diharapkan menghasilkan sinergi biaya yang signifikan, dengan estimasi sinergi sebelum pajak sebesar US$300 juta-US$400 juta setelah selesainya proses integrasi jaringan, strategis serta optimalisasi sumber daya.

Mengenai entitas hasil merger ini, Direktur PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN) Andrijanto Muljono sebelumnya mengungkapkan pemegang saham XLSmart memberikan target kepada manajemen untuk dapat meningkatkan market cap hingga dua kali lipat dalam waktu 3-4 tahun mendatang. 

"Pemegang saham memberikan target ke manajemen market cap-nya bisa naik dua kali lipat, dalam waktu 3 atau 4 tahun, 2028," ujar Andrijanto kepada Bisnis, di Jakarta, Jumat (17/1/2025). 

Untuk meningkatkan harga saham XLSmart ke depannya, Andrijanto menuturkan secara fundamental kinerja perusahaan harus baik. Menurutnya, kinerja fundamental yang baik dapat diraih melalui efisiensi, sinergi, dan membuat sumber pendapatan baru dari bisnis-bisnis baru.  

"Nah fundamentalnya diperbaiki, terus juga storyline-nya, jangka panjangnya mau ke mana itu harus jelas nih di mata investor, di mata masyarakat," ucap Andrijanto. 

Dengan kinerja fundamental yang baik, Andrijanto meyakini hal tersebut akan tecermin dari kinerja teknikal saham XLSmart yang akan tumbuh. Dia juga menuturkan kinerja fundamental yang baik dapat menumbuhkan persepsi pasar yang baik bagi saham XLSmart.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Halaman
  1. 1
  2. 2
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper