Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berisiko terkoreksi jelang pengumuman suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI rate pada hari ini, Rabu (19/2/2025).
Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mengatakan bahwa BI akan mengadakan Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI pada hari ini, Rabu (19/2/2025), dengan memperkirakan akan menahan suku bunga tetap pada level 5,75%.
"BI rate berpotensi tetap, waspadai koreksi wajar IHSG. Kami memperkirakan IHSG akan bergerak melemah untuk retest ke area support 6.830-6.775," katanya dalam riset, Rabu (19/2/2025).
Dia mengatakan bahwa IHSG kembali melanjutkan kenaikan ke level 6.873 atau menguat 0,62% pada perdagangan Selasa (18/2/2025). Secara teknikal IHSG masih mempunyai potensi turun dengan adanya upper shadow candle setelah menutup gap yang berada pada range 6.770-6.875.
Lebih lanjut, dia memperkirakan bahwa BI akan menahan suku bunga tetap di level 5,75%, begitu juga dengan tingkat fasilitas simpanan dan suku bunga fasilitas kredit yang sama-sama ditahan di level 5,00% dan 6,50%.
Selanjutnya dari Amerika, dia mengungkap bahwa investor menunggu adanya pidato dari Presiden AS, Donald Trump dan data Building Permit, serta Housing Starts yang sama-sama direncanakan pada Rabu (19/2/2025). Housing Starts dan Building Permit adalah indikator penting untuk pasar real estat dan ekonomi secara umum.
Baca Juga
Menurutnya, pidato Donald Trump diperkirakan akan berbicara seputar isu geopolitik antara AS dan Rusia. Building Permit dan Housing Starts pada Januari diperkirakan akan sama-sama mengalami penurunan.
Sementara itu dari Inggris, Bank of England (BoE) dijadwalkan akan merilis data inflasi untuk Januari. Dia mengatakan bahwa inflasi Inggris diperkirakan akan mengalami kenaikan dari yang sebelumnya berada pada level 2,5% secara year on year (yoy) menjadi 2,8% yoy pada Januari 2025.
Adapun untuk perdagangan hari ini, saham-saham pilihan yang direkomendasikan oleh Phintraco Sekuritas meliputi AKRA, MAPI, MYOR, MAPA hingga AMMN.
_________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.