Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ramalan Nasib Saham BBRI Setelah Meraup Cuan Jumbo

Salah satu bank jumbo PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) membukukan laba bersih konsolidasi terbesar di sektor perbankan. Bagaimana prospek sahamnya ke depan?
Gedung Bank BRI Jakarta. Bisnis/Himawan L Nugraha
Gedung Bank BRI Jakarta. Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Salah satu bank jumbo PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) membukukan laba bersih konsolidasi terbesar di sektor perbankan. Bagaimana prospek sahamnya ke depan?

Berdasarkan Laporan Keuangan, BBRI telah membukukan laba bersih konsolidasi yang diatribusikan kepada entitas pemilik sebesar Rp60,15 triliun per 2024. Di antara bank jumbo atau kelompok bank dengan modal inti (KBMI) IV lainnya, raupan laba BRI menjadi yang terbesar.

Laba bersih PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI) misalnya mencapai Rp55,78 triliun per 2024. Kemudian, laba bersih PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) mencapai Rp54,8 triliun per 2024 dan PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BBNI) mencapai Rp21,46 triliun per 2024.

Namun, laba bersih konsolidasi yang diatribusikan kepada entitas pemilik BBRI hanya tumbuh 0,09% secara tahunan (year on year/yoy). Sementara, pendapatan konsolidasi BBRI mencapai Rp145,3 triliun, naik 4,1% secara tahunan (year on year/yoy) dari sebelumnya Rp139,56 triliun.

Seiring dengan capaian laba, saham BBRI pada perdagangan Rabu (12/2/2025) menguat 0,5% ke level Rp4.030 per lembar. Meski begitu, gerak saham BBRI masih di zona merah, atau melemah 1,23% sepanjang tahun berjalan (year to date/ytd) atau sejak perdagangan perdana 2025.

Head of Proprietary Investment Mirae Asset, Handiman Soetoyo dalam risetnya menilai raupan laba BBRI pada tahun buku 2024 di bawah estimasi konsensus yang berkisar Rp61 triliun. Adapun, pada 2025, bank diproyeksikan akan mengambil langkah hati-hati didorong oleh sejumlah kondisi.

"Kendala likuiditas yang berkelanjutan dan meningkatnya persaingan untuk pendanaan," tulis Handiman dalam risetnya pada Rabu (12/2/2025).

Terkait prospek saham, Handiman menilai ke depan BBRI akan mendapatkan sentimen positif dari tebaran dividen. Adapun, pengumuman dividen BRI akan dilakukan pada akhir Maret 2025.

Berkaca pada tahun lalu, BBRI membagikan dividen dengan rasio tinggi 80% kepada pemegang sahamnya. Total dividen yang dibagikan tahun buku 2023 mencapai Rp48,1 triliun atau Rp319 per saham.

Sementara, Analis Sucor Sekuritas, Edward Lowis dalam risetnya menilai pada 2025, BBRI masih akan menghadapi tantangan dan merevisi turun target bottom line BRI.

"Kami menurunkan estimasi laba BBRI memperhitungkan prospek pertumbuhan kredit yang lebih lambat, tekanan NIM [net interest margin] lebih lanjut, dan biaya kredit yang tinggi," ujarnya dalam riset.

Untuk saham, Sucor Sekuritas masih merekomendasikan beli untuk BBRI dengan target harga lebih rendah menjadi Rp5.300 per lembar. 

Berdasarkan data Bloomberg, konsensus analis menunjukan bahwa sebanyak 32 sekuritas menyematkan rekomendasi beli untuk BBRI. Selain itu, tiga sekuritas merekomendasikan tahan untuk BBRI dan satu sekuritas merekomendasikan jual untuk BBRI. Target harga saham BBRI sendiri berada di level Rp5.337 per lembar dalam 12 bulan ke depan.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Dwi Nicken Tari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper