Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Short Selling Meluncur Kuartal II/2025, Cek 10 Saham yang Bisa Ditransaksikan

Ada sebanyak 10 saham yang bisa ditransaksikan dalam short selling tahap pertama yang akan meluncur di kuartal II/2025.
Pengunjung beraktivitas di PT Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (13/1/2025)./IBI/Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pengunjung beraktivitas di PT Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (13/1/2025)./IBI/Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Bursa Efek Indonesia (BEI) akan meluncurkan layanan short selling dan intraday short selling pada kuartal II/2025 ini. Terdapat sejumlah saham yang bisa ditransaksikan dalam mekanisme ini.

Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik mengatakan short selling diluncurkan untuk memberikan kesempatan ke investor agar bisa mengoptimalkan profitabilitas mereka dalam kondisi ketidakpastian dan kondisi pasar yang bergejolak dalam waktu singkat. 

"Dinamika dan gejolak pasar ini bagi investor yang berpengalaman dan jeli tentu juga memberikan peluang. Dengan adanya short selling dan intraday short selling, investor bisa melakukan penjualan di pagi hari, dan di akhir sesi perdagangan atau sore hari bisa melakukan pembelian kembali dan mendapatkan keuntungan dari pergerakan pasar saat itu," kata Jeffrey dalam Edukasi Wartawan Pasar Modal, Selasa (11/2/2025). 

Dia melanjutkan, keberadaan short selling dan intraday short selling ini akan bisa menambah likuiditas bagi pasar modal Indonesia, sehingga investor akan lebih mudah untuk melakukan pembelian dan penjualan karena tersedianya likuiditas yang cukup. 

Head of Business Development 1 Division BEI Firza Rizqi Putra menjelaskan untuk implementasi short selling tahap pertama, short selling hanya bisa dilakukan oleh investor ritel domestik. Saham-saham yang bisa ditransaksikan adalah saham-saham LQ45.

Untuk tahap pertama ini, hanya ada 10 saham yang bisa ditransaksikan dalam short selling. Saham-saham tersebut adalah ADRO, ASII, BBCA, BBNI, dan BBRI. Lalu saham BMRI, BRPT, MBMA, SMRA, dan TLKM.

Sebanyak 10 saham ini dipilih karena mempertimbangkan saham dengan likuiditas tinggi dan free flow yang tinggi. 

"Selain itu, kemungkinan untuk terjadinya pembentukan harga yang tidak wajar di pasar itu cukup rendah," ujar Firza. 

Adapun untuk tahap kedua, nantinya transaksi short selling bisa dilakukan oleh seluruh investor, dan saham-saham yang bisa ditransaksikan adalah saham LQ45 untuk investor institusi. 

Implementasi short selling tahap pertama ini paling tidak akan berlangsung selama satu tahun. Dengan demikian, untuk satu tahun pertama, short selling dan intraday short selling hanya bisa dilakukan oleh investor ritel domestik. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper