Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah ditutup melemah hari ini, Kamis (6/2/2025) di hadapan dolar AS. Rupiah turun ke level Rp16.341 per dolar AS.
Berdasarkan data Bloomberg, di pasar spot, rupiah melemah 0,30% ke level Rp16.340 per dolar AS pada pukul 15.00 WIB. Sementara itu, indeks dollar AS ditutup menguat 0,36% ke level 107,96.
Sementara itu, mata uang Asia lainnya ditutup bervariasi, yakni yen Jepang yang melemah 0,02%, dolar Hong Kong menguat 0,01%, dolar Singapura melemah 0,34%, dolar Taiwan stagnan, dan won Korea Selatan melemah 0,49%.
Kemudian yuan China melemah 0,23%, peso Filipina melemah 0,19%, rupee India melemah 0,13%, ringgit Malaysia turun 0,30%, dan baht Thailand melemah 0,72%.
Melansir Bloomberg, Bank Indonesia diperkirakan akan memangkas kembali suku bunga acuan sebesar 25 basis points (bps) pada pertemuan 19 Februari 2025 mendatang. Hal ini menjadi langkah BI untuk merespons laju pertumbuhan ekonomi yang tertahan, kata Barclays.
Bloomberg juga menyebut pergerakan rupiah melambat jika dibandingkan dengan peers-nya di kawasan Asia karena dana asing yang keluar dari ekuitas domestik.
Baca Juga
Sebagian besar mata uang di kawasan Asia melemah dibandingkan dolar AS karena kenaikan yield obligasi AS. Investor saat ini menanti rilis dari klaim data pengangguran AS untuk memproyeksikan pemangkasan suku bunga Fed di tahun ini.
Sementara itu, Pengamat Mata Uang Ibrahim Assuaibi mengatakan para traders tetap waspada terhadap perang dagang yang sedang terjadi antara AS dan China, setelah Washington memberlakukan tarif perdagangan baru terhadap Beijing.
Adapun Ibrahim memperkirakan mata uang rupiah akan bergerak fluktuatif untuk perdagangan besok, Jumat (7/2/2025) dan ditutup melemah pada rentang Rp16.310-Rp16.400 per dolar AS.