Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bursa Asia Dibuka Menguat, Investor Menanti Gerak Pasar China Pascalibur Imlek

Bursa Asia dibuka menguat seiring dengan sikap investor yang mencermati perang dagang AS-China dan dibukanya kembali bursa China usai libur Imlek.
Papan saham elektronik menampilkan grafik pergerakan indeks Nikkei 225 di luar perusahaan sekuritas di Tokyo, Jepang, Senin, 6 Januari 2025./Bloomberg-Kiyoshi Ota
Papan saham elektronik menampilkan grafik pergerakan indeks Nikkei 225 di luar perusahaan sekuritas di Tokyo, Jepang, Senin, 6 Januari 2025./Bloomberg-Kiyoshi Ota

Bisnis,com, JAKARTA - Bursa Asia dibuka menguat pada Rabu (5/2/2025) seiring dengan sikap investor yang mencermati perang dagang AS-China. Pasar juga mencermati dibukanya kembali bursa China setelah Libur Tahun Baru Imlek.

Berdasarkan data Bloomberg, indeks Topix Jepang terpantau naik 0,7% ke level 2.757,21 sedangkan indeks Kospi Korea Selatan naik 1,11% ke level 2.509,27. Selanjutnya, indeks berjangka Hang Seng futures menguat 0,6%. Sementara itu, bursa China akan dibuka kembali hari Ini setelah Libur Tahun Baru Imlek.

Sebelumnya, indeks saham AS telah rebound setelah gelombang aksi beli saat turun dengan ukuran megacaps “Magnificent Seven” dari Bloomberg naik 1,7%.

Serangan pertama dalam perang dagang terbaru AS-China memperjelas bahwa Xi Jinping mengambil pendekatan yang lebih hati-hati dibandingkan pada masa jabatan pertama Donald Trump. Tarif 10% terhadap China berlaku mulai Selasa kemarin.

Merespons hal itu, China dengan cepat mengumumkan tarif tambahan terhadap sekitar 80 produk yang akan berlaku pada 10 Februari, namun para pedagang berharap pembicaraan mendatang akan meredakan ketegangan.

“Ada kemungkinan yang masuk akal bahwa dampak akhir dari tarif ini mungkin lebih kecil dari yang diharapkan,” kata Todd Ahlsten dari Parnassus Investments. “Tarif ini mungkin juga mewakili putaran pertama negosiasi akhir, yang dapat mengurangi dampak utamanya.”

Di Asia, para pedagang China gelisah menjelang pembukaan kembali pasar hari ini karena drama tarif AS mengguncang lanskap investasi. Volatilitas akan tetap tinggi karena investor bersiap menghadapi eskalasi dan juga melakukan lindung nilai terhadap kemungkinan terjadinya terobosan mendadak. 

Kurs yuan di luar negeri pulih setelah penurunan mendadak pada Selasa kemarin. Saham-saham China di Hong Kong telah menunjukkan ketahanan yang mengejutkan, sementara sejumlah perusahaan China yang terdaftar di AS naik 2,7%.

“Ketidakpastian yang mengganggu pasar mengenai tarif kini telah hilang dan kami memiliki kejelasan,” kata Kenny Ng, ahli strategi di China Everbright Securities International. 

“Ini sebenarnya membawa prospek pasar yang lebih jelas. Saya memperkirakan saham China akan mengalami pembukaan yang relatif kuat.”

Di tempat lain, Bank of Japan kemungkinan akan terus menaikkan suku bunga acuannya ke tingkat yang melebihi konsensus pasar saat ini, menurut mantan direktur eksekutif bank sentral. Yen menguat menjadi sekitar 154 per greenback pada hari Selasa.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper