Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Fitch Ratings Kerek Peringkat Indosat (ISAT), Ini Faktor Pendorongnya

Fitch Ratings mengerek peringkat PT Indosat Tbk. (ISAT) dari BBB- ke BBB dengan outlook stabil sejalan dengan prospek kenaikan profitabilitas dan ARPU.
Karyawan beraktivitas di dekat logo PT Indosat Tbk. (ISAT) atau Indosat Ooredoo Hutchison di Jakarta, Selasa (1/10/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan beraktivitas di dekat logo PT Indosat Tbk. (ISAT) atau Indosat Ooredoo Hutchison di Jakarta, Selasa (1/10/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA— Fitch Ratings mengerek peringkat PT Indosat Tbk. (ISAT) dari BBB- ke BBB dengan outlook stabil sejalan dengan prospek kenaikan profitabilitas dan rata-rata pendapatan per pengguna (average revenue per user/ARPU). 

Analis Fitch Ratings Mengjia Lu dan Wenny Anthony menyampaikan peringkat itu disematkan untuk peringkat jangka panjang mata uang asing dan lokal Issuer Default Ratings (IDR) dan peringkat senior tanpa jaminan mata uang asing Indosat. 

Pada saat yang bersamaan, Fitch Ratings Indonesia menaikkan peringkat nasional jangka panjang Indosat ke AAA(idn) dari AA+(idn) dengan outlook stabil.

Lebih lanjut, peringkat nasional AAA menunjukkan peringkat tertinggi yang diberikan oleh Fitch. Peringkat triple A diberikan kepada emiten atau obligasi dengan ekspektasi paling rendah terhadap risiko gagal bayar dibandingkan dengan semua emiten atau obligasi lain di negara atau serikat moneter yang sama.

“Kenaikan peringkat IDR dan peringkat nasional jangka panjang merefleksikan ekspektasi kami bahwa meningkatnya profitabilitas perusahaan, leverage-nya yang rendah, dan ARPU yang meningkat akan menjaga EBITDA net leverage di bawah 1,3 kali,” paparnya dalam keterangan resmi, dikutip Selasa (4/2/2025). 

Fitch Ratings mengatakan EBITDA net leverage Indosat berada di level yang rendah sebesar 0,5 kali pada kuartal III/2024 dan akan bertahan hingga akhir 2024. Selanjutnya, EBITDA net leverage ISAT diperkirakan naik menjadi sekitar 1,0 kali paa 2025—2026.

Adapun, EBITDA Indosat diperkirakan tetap di atas Rp17 triliun dengan mempertimbangkan biaya frekuensi radio tahunan yang lebih tinggi karena tambahan spektrum 5G. Pada 2025, pendapatan ISAT diestimasi meningkat sebesar 4% menjadi Rp58 triliun dari perkiraan Rp56 triliun pada 2024.

Lu dan Wenny memperkirakan terdapat potensi pembagian dividen yang lebih tinggi dan pembayaran di muka untuk spektrum baru oleh Indosat. Terkait dengan potensi pembayaran dividen, Fitch Ratings menyampaikan ISAT berencana untuk secara bertahap meningkatkan rasio dividen dari 48% pada 2024 menjadi 70%. 

“Kami berasumsi dividen tahunan akan naik menjadi sekitar Rp3 triliun pada 2025–2026 dari Rp2,2 triliun pada 2024,” tulisnya.

Menurut Fitch Ratings, pengembalian pemegang saham yang lebih tinggi akan didukung oleh peningkatan profitabilitas Indosat, yang didorong oleh ekspansi skala bisnis, penghematan biaya dari integrasi bisnis setelah merger, dan peningkatan ARPU yang mendorong pertumbuhan pendapatan seluler yang kuat.

Sementara itu, ISAT diperkirakan membayar Rp5,7 triliun untuk pembayaran di muka spektrum 5G pada 2025–2026. Estimasi itu mempertimbangkan faktor bahwa operator telekomunikasi masih membayar dua kali jumlah penawaran kemenangan sebagai pembayaran di muka. Hal ini sesuai dengan struktur pembayaran dalam lelang sebelumnya. 

“Kami memperkirakan operator telekomunikasi akan menawar secara rasional, karena biaya frekuensi radio tahunan, yang biasanya ditentukan oleh jumlah penawaran kemenangan lelang, sudah merupakan pengeluaran terbesar untuk Indosat dan PT XL Axiata Tbk. yang mencakup sekitar 12% dari pendapatan tahunan mereka.”

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ana Noviani
Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper