Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Emas Sentuh Rekor Tertinggi, Cek Rekomendasi Terbaru Saham Antam (ANTM)

Merujuk data Bloomberg, 23 analis memberikan rekomendasi beli dan 2 analis menyarankan hold saham Antam (ANTM).
Karyawan menata emas di Butik Antam, Jakarta, Senin (30/9/2024). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Karyawan menata emas di Butik Antam, Jakarta, Senin (30/9/2024). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA – Harga emas yang makin kinclong berpotensi menjadi katalis positif terhadap emiten-emiten emas, salah satunya PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM). Mayoritas analis yang mengulas saham ANTM memberikan rekomendasi beli. 

Di pasar komoditas global, harga emas mencetak rekor tertinggi sepanjang masa pada Senin (3/2/2025). Penguatan emas didorong oleh arus modal ke aset safe haven setelah kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump terhadap Kanada, China, dan Meksiko meningkatkan kekhawatiran inflasi serta perlambatan ekonomi global.

Melansir Reuters, Selasa (4/2/2025), harga emas di pasar spot menguat 0,8% ke US$2.818,99 per troy ounce, setelah sebelumnya menyentuh level tertinggi US$2.830,49. Sementara itu, kontrak emas berjangka AS ditutup menguat 0,8% ke US$2.857,10.

Direktur Perdagangan Logam di High Ridge Futures David Meger mengatakan kendati dolar AS yang kuat biasanya membebani harga emas, permintaan aset lindung nilai terus mendorong harga logam mulia ini di tengah ketidakpastian pasar akibat kebijakan tarif Trump.

Sebelumnya, Trump resmi memberlakukan tarif 25% terhadap impor dari Kanada dan Meksiko mulai Selasa, serta tarif 10% untuk produk dari China. Kebijakan ini memicu kekhawatiran perang dagang yang berisiko memperlambat pertumbuhan ekonomi dan mendorong inflasi lebih tinggi.

Meski demikian, Trump kemudian mengumumkan penundaan tarif terhadap Meksiko selama satu bulan. Trump juga disebut menunda tarif terhadap Kanada.

Di pasar saham Indonesia, Antam menjadi salah satu emiten yang memiliki lini bisnis tambang emas, pengolahan dan penjualan logam mulia. ANTM menorehkan rekor penjualan emas tertinggi sepanjang sejarah perusahaan pada 2024 sebanyak 43.776 kilogram (kg) atau 43,77 ton.

Corporate Secretary Antam Syarif Faisal Alkadrie menyampaikan volume penjualan emas itu setara dengan 1.407.431 troy ounces. Realisasi itu meningkat 68% dibandingkan dengan 2023 yang tercatat sebanyak 26.129 kg atau 840.067 troy ounces. 

“Pada 2024, seiring dengan peningkatan permintaan dalam negeri dan keberhasilan strategi pemasaran yang inovatif, Antam mencatatkan pencapaian kinerja penjualan komoditas emas yang impresif, tertinggi sepanjang sejarah perusahaan,” tulisnya dalam laporan yang dipublikasikan Jumat (31/1/2025). 

Di lantai bursa, saham ANTM parkir di level harga Rp1.380 pada perdagangan Senin (3/2/2025). Sepanjang tahun berjalan 2025, saham ANTM melemah 9,5%. 

Merujuk data Bloomberg, sebanyak 25 analis mengulas saham ANTM. Dari jumlah tersebut, 23 analis memberikan rekomendasi beli dan 2 analis menyarankan hold saham Antam. 

Terbaru, analis Maquarie Dony Setiady menyematkan peringkat outperform terhadap ANTM dengan target harga Rp1.900 per saham. Selain itu, rekomendasi beli diberikan oleh analis BNI Sekuritas Aurelia Amanda dengan target harga Rp2.000 per saham dan analis Indo Premier Sekuritas Ryan Winipta dengan target harga Rp2.000 per saham.

Rekomendasi akumulasi diberikan oleh analis CLSA Norman Choong untuk ANTM dengan target harga Rp1.800 per saham. Sementara itu, analis CGS International Jacquelin Hamdani menyematkan hold terhadap ANTM dengan target harga Rp1.600 per saham. 

Analis KB Valbury Sekuritas Laurencia Hiemas dalam dokumen risetnya menyematkan rating beli saham ANTM dengan target harga saham Rp2.100.

Laurencia menjelaskan prospek ANTM tahun ini didorong inisiatif strategis di berbagai segmen utama. Di segmen emas, misalnya, ANTM mengantongi perjanjian offtake baru dengan Freeport hingga 30 ton per tahun. Perjanjian itu otomatis membebaskan tarif impor, mengoptimalkan modal kerja, dan memastikan pasokan yang stabil.

Selain itu, ANTM memperluas jaringan ritel emas untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat di tengah ketidakpastian pasar.

Di segmen nikel, izin pertambangan ANTM meningkat menjadi 12 juta ton, dengan target 15 juta ton pada 2025. Untuk komoditas alumina, kilang SGA Mempawah diproyeksikan selesai dibangun pada kuartal I/2025 dengan operasi komersial dimulai pada semester I/2025.

"Oleh karena itu kami menyesuaikan perkiraan 2024-2026 kami, yang mencerminkan penyesuaian angka operasioanl dan dampak kenaikan harga emas, di samping fluktuasi komoditas lainnya," jelasnya.

Laurencia memproyeksikan ANTM mengantongi pendapatan Rp54,02 triliun dan laba bersih menjadi Rp2,18 triliun pada 2024. Pada tahun ini, ANTM diproyeksikan mengantongi Rp57,81 triliun pada pos pendapatan, dan laba bersih sebesar Rp2,90 triliun.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ana Noviani
Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper