Bisnis.com, JAKARTA — Mayoritas saham emiten-emiten yang memiliki lini bisnis emas ditutup menguat pada perdagangan hari ini, Selasa (4/1/2025), tersulut oleh kenaikan harga emas hingga menyentuh rekor di pasar global.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia yang dihimpun Bisnis, sedikitnya ada enam emiten yang memiliki lini bisnis emas di pasar saham. Di antara enam emiten tersebut, saham PT Archi IndonesiaTbk. (ARCI) tancap gas dengan kenaikan 5,3% ke level Rp278 pada akhir perdagangan hari ini.
Selain emiten emas Grup Rajawali itu, saham PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) terapresiasi 3,45% ke posisi Rp1.500 per saham. Senada, saham PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) menguat 1,39% ke posisi Rp438 per saham.
Sementara itu, saham PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) naik 1,45% ke posisi Rp1.400 dan saham emiten emas Grup Bakrie dan Grup Salim PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS) menguat 1,08% ke level Rp376 per saham.
Arah yang berbeda dialami oleh PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) yang melemah 2,47% ke posisi Rp6.900 per saham pada akhir perdagangan hari ini.
Seperti diberitakan Bisnis, harga emas di pasar komoditas global mencetak rekor tertinggi sepanjang masa pada Senin (3/2/2025). Penguatan emas didorong oleh arus modal ke aset safe haven setelah kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump terhadap Kanada, China, dan Meksiko meningkatkan kekhawatiran inflasi serta perlambatan ekonomi global.
Melansir Reuters, Selasa (4/2/2025), harga emas di pasar spot menguat 0,8% ke US$2.818,99 per troy ounces, setelah sebelumnya menyentuh level tertinggi US$2.830,49. Sementara itu, kontrak emas berjangka AS ditutup menguat 0,8% ke US$2.857,10 per troy ounces.
Sebelumnya, analis KB Valbury Sekuritas Laurencia Hiemas dalam dokumen risetnya menyematkan rating beli saham ANTM dengan target harga saham Rp2.100.
Laurencia menjelaskan prospek ANTM tahun ini didorong inisiatif strategis di berbagai segmen utama. Di segmen emas, misalnya, ANTM mengantongi perjanjian offtake baru dengan Freeport hingga 30 ton per tahun. Perjanjian itu otomatis membebaskan tarif impor, mengoptimalkan modal kerja, dan memastikan pasokan yang stabil.
Selain itu, ANTM memperluas jaringan ritel emas untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat di tengah ketidakpastian pasar.
Sementara itu, KB Valbury Sekuritas menginisiasi ulang ulasan terhadap saham BRMS dengan memberikan rekomendasi beli. Adapun, target harga berada di Rp560 dalam 12 bulan ke depan.
“BRMS bersiap untuk mencapai pertumbuhan yang luar biasa seiring dengan kenaikan produksi dan tren harga emas yang positif,” tulis Analis KB Valbury Sekuritas Laurencia Hiemas dalam riset yang dikutip, Selasa (17/12/2024).
Kinerja Saham Emiten Emas pada Selasa (4/2/2025):
Kode Saham |
Harga Saham (Rp) |
Kinerja Saham 1 Hari |
ANTM |
1.400 |
1,45% |
BRMS |
376 |
1,08% |
AMMN |
6.900 |
-2,47% |
MDKA |
1.500 |
3,45% |
HRTA |
438 |
1,39% |
ARCI |
278 |
5,3% |
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.