Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar AS Hari Ini, Selasa 4 Februari 2025

Berikut proyeksi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada hari ini usai sebelumnya terdepresiasi seiring dengan sentimen perang dagang.
Karyawan menghitung uang dolar AS di salah satu gerai penukaran mata uang asing di Jakarta, Sabtu (7/9/2024)./JIBI/Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawan menghitung uang dolar AS di salah satu gerai penukaran mata uang asing di Jakarta, Sabtu (7/9/2024)./JIBI/Bisnis/Arief Hermawan P
Live Timeline

Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) telah terdepresiasi seiring dengan sentimen perang dagang. Akankah hari ini rupiah kembali ambrol?

Berdasarkan data Bloomberg, pada perdagangan kemarin, Senin (3/2/2025), rupiah ditutup melemah 0,88% atau 143,5 poin ke posisi Rp16.448 per dolar AS. Pada saat yang sama, indeks dolar menguat 1,25% ke posisi 109,570.

Tak hanya rupiah, sejumlah mata uang kawasan Asia lainnya bergerak melemah terhadap dolar AS. Yen Jepang melemah 0,26%, dolar Singapura melemah sebesar 0,80%, peso Filipina melemah 0,51%, won Korea melemah 0,90%, dan baht Thailand melemah 1,01%. 

Sementara itu, ringgit Malaysia melemah 0,67%, rupee India melemah 0,62%, dolar Taiwan melemah sebesar 1,8%, dolar Hong Kong melemah 0,02%, dan yuan China melemah 0,05%.

Pelemahan mata uang kawasan terjadi seiring dengan kebijakan Presiden AS Donald Trump terkait pemberlakuan tarif. Akhir pekan kemarin, Trump telah mengumumkan pemberlakuan tarif besar-besaran untuk mitra dagangnya. AS memberlakukan tarif 25% untuk barang-barang dari Meksiko dan Kanada, dan pungutan 10% untuk impor dari China.

"Trump seperti pemain poker yang mempertaruhkan seluruh simpanannya di tangan pertama. Sementara, pasar tidak siap untuk itu," kata Analis Standard Chartered Plc Steven Englander dikutip dari Bloomberg pada Senin (3/2/2025).

Adapun, pada perdagangan hari ini, Selasa (4/2/2025), pengamat forex Ibrahim Assuaibi memprediksi mata uang rupiah masih bergerak fluktuatif dan ditutup melemah di rentang Rp16.430 - Rp16.500 per dolar AS.

Dari luar negeri, sentimen yang memengaruhi masih terkait kebijakan tarif Trump. Ketiga negara yang telah dikenakan tarif impor menolak tarif tersebut dan bersumpah untuk melakukan pembalasan.

Sentimen lainnya, terkait data indeks harga PCE pengukur inflasi pilihan The Fed yang naik sesuai perkiraan pada periode Desember 2024. Data tersebut memperhitungkan ekspektasi bahwa suku bunga AS akan tetap tinggi untuk waktu yang lebih lama.

Dari dalam negeri, terdapat sentimen kekhawatiran serius atas kebijakan tarif impor yang diberlakukan AS. Kebijakan ini berdampak besar pada ekonomi global, sehingga pemerintah perlu berhati-hati dan mengevaluasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) yang saat ini dipatok di angka Rp16.000 per dolar AS.

09:10 WIB
Rupiah Dibuka Menguat Rp16.374,5 per dolar AS

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah dibuka menguat 0,45% atau 73,5 poin ke level Rp16.374,5 per dolar AS. Sementara itu, indeks dolar AS terpantau turun 0,3% ke level 108,65.

Sama seperti rupiah, sejumlah mata uang Asia mengalami penguatan. Dolar Hong Kong menguat 0,01%, dolar Singapura menguat 0,11%, dolar Taiwan menguat 0,39%, won Korea Selatan menguat 0,22%, serta peso Filipina menguat 0,36%.

Sementara, sejumlah mata uang Asia lainnya mengalami pelemahan. Yen Jepang misalnya melemah 0,26%, yuan China melemah 0,05%, serta rupee India melemah 0,66%.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper