Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah saham menjadi saham favorit investor asing sepekan terakhir menjelang Tahun Baru Imlek. Saham-saham tersebut mulai dari saham bank BBRI, TLKM, hingga BREN milik Prajogo Pangestu.
Berdasarkan data dari RTI Infokom, investor asing tercatat masih melakukan aksi jual bersih di seluruh pasar dengan nilai mencapai Rp108 miliar. Sementara itu, secara year to date atau sejak awal tahun, investor asing juga masih mencetak net sell di seluruh pasar sebesar Rp3,04 triliun.
Sementara itu, selama sepekan terakhir, terdapat sejumlah saham yang menjadi favorit investor asing. Saham pertama yang menjadi incaran investor asing adalah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI).
Saham BBRI mengalami aksi beli bersih atau net foreign buy sebesar Rp601,6 miliar selama sepekan terakhir. Aksi beli bersih ini turut membuat saham BBRI naik 3,37% ke level Rp4.300 pada penutupan perdagangan Jumat (24/1/2025).
Saham selanjutnya yang menjadi incaran investor asing adalah saham BUMN PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM). Saham TLKM diborong investor asing dengan nilai beli bersih mencapai Rp308 miliar. Pada penutupan perdagangan terakhir, saham TLKM menguat 4,63% ke level Rp2.710 per saham.
Kemudian saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) juga menjadi incaran investor asing. Investor asing memborong saham BMRI dengan nilai Rp120,5 miliar selama sepekan terakhir.
Baca Juga
Saham-saham lain yang juga menjadi incaran investor asing adalah BREN dengan nilai beli bersih Rp101 miliar, BRIS dengan nilai Rp65,4 miliar, dan INDF dengan net foreign buy sebesar Rp65,4 miliar.
Selanjutnya adalah saham TPIA dengan nilai beli bersih Rp37,2 miliar, ASII dengan net foreign buy sebesar Rp34,9 miliar, dan CUAN dengan nilai beli bersih sebesar Rp33,1 miliar.
Di sisi lain, sejumlah saham mengalami aksi jual oleh investor asing seperti BBCA dengan net foreign sell atau nilai jual bersih sebesar Rp1,4 triliun, GOTO sebesar Rp190,7 miliar, dan BBNI dengan nilai jual bersih sebesar Rp71,5 miliar.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.