Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Minyak Global Turun Tipis usai Pernyataan Darurat Energi Trump

Harga minyak global hari ini turun tipis usai pada Senin (20/1/2025), Presiden AS Donald Trump mengumumkan keadaan darurat energi nasional.
Tangki penyimpanan minyak di Midland, Texas, AS, pada hari Kamis, 3 Oktober 2024./Bloomberg-Anthony Prieto
Tangki penyimpanan minyak di Midland, Texas, AS, pada hari Kamis, 3 Oktober 2024./Bloomberg-Anthony Prieto

Bisnis.com, JAKARTA - Harga minyak dunia terkoreksi tipis pada perdagangan Rabu (22/1/2025) seiring dengan sikap pasar yang mempertimbangkan pernyataan darurat energi nasional oleh Presiden AS Donald Trump pada hari pertamanya menjabat dan dampaknya terhadap pasokan.

Mengutip Reuters, harga minyak mentah jenis Brent turun 3 sen menjadi US$79,26 per barel. Sementara itu, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Maret turun 9 sen menjadi US$75,74 per barel.

Pada Senin (20/1/2025), Trump memaparkan rencana menyeluruh untuk memaksimalkan produksi minyak dan gas, termasuk dengan mengumumkan keadaan darurat energi nasional untuk mempercepat perizinan, mencabut perlindungan lingkungan, dan menarik AS dari pakta iklim Paris.

Namun, analis Morgan Stanley dalam catatannya mengatakan kebijakan tersebut tidak mungkin memacu investasi jangka pendek atau mengubah pertumbuhan produksi AS. Morgan Stanley juga menambahkan bahwa kebijakan tersebut dapat mengurangi potensi erosi permintaan produk olahan.

Analis juga mempertanyakan apakah janji Trump untuk mengisi kembali cadangan strategis akan membuat perubahan pada permintaan minyak karena pemerintahan Biden sudah membeli minyak untuk persediaan darurat.

Investor juga tetap berhati-hati karena kebijakan perdagangan Trump masih belum jelas. Dia mengatakan sedang mempertimbangkan untuk mengenakan tarif sebesar 25% atas impor dari Kanada dan Meksiko mulai 1 Februari, bukan pada hari pertama menjabat seperti yang dijanjikan sebelumnya.

Presiden AS tersebut juga menambahkan bahwa pemerintahannya mungkin akan berhenti membeli minyak dari Venezuela, salah satu pemasok minyak utama bagi negara tersebut.

Sementara itu, badai musim dingin yang langka melanda Gulf Coast AS pada hari Selasa, dan sebagian besar wilayah Amerika Serikat masih berada dalam kondisi beku yang berbahaya.

Produksi minyak North Dakota diperkirakan turun antara 130.000 dan 160.000 barel per hari (bpd) akibat cuaca dingin ekstrem dan tantangan operasional terkait, kata otoritas jaringan pipa negara bagian itu pada hari Selasa. 

Dampak badai terhadap operasi minyak dan gas tetap terbatas di Texas, dengan gangguan minimum dalam aliran gas, sedikit pemadaman listrik, dan banyak persediaan bensin di pompa bensin, karena banyak jalan dan jalan raya tetap ditutup.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper