Bisnis.com, JAKARTA — Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan suspensi atas perdagangan saham PT Raja Roti Cemerlang Tbk. (BRRC) mulai sesi I perdagangan hari ini, Senin (20/1/2025).
BEI mengumumkan suspensi saham dilakukan sehubungan dengan terjadinya penurunan harga kumulatif yang signifikan pada saham PT Raja Roti Cemerlang Tbk. (BRRC).
"Sebagai bentuk perlindungan bagi Investor, BEI memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan saham BRRC pada perdagangan tanggal 20 Januari 2025," papar pengumuman Bursa, Jumat (17/1/2025).
Penghentian sementara perdagangan saham BRRC tersebut dilakukan di Pasar Reguler dan Pasar Tunai. Tujuannya ialah memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar untuk mempertimbangkan secara matang berdasarkan informasi yang ada dalam setiap pengambilan keputusan investasinya di saham PT Raja Roti Cemerlang Tbk. (BRRC).
"Para pihak yang berkepentingan diharapkan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh perseroan," imbuh BEI.
Berdasarkan data BEI, pada penutupan perdagangan pekan lalu, Jumat (17/1/2025), harga saham BRRC anjlok 31,82% atau 35 poin ke level Rp75 per lembar. Banderol tersebut juga mencerminkan pelemahan sebesar 70,24% dalam perdagangan sepekan.
Baca Juga
Saham PT Raja Roti Cemerlang Tbk. (BRRC) sebelumnya telah masuk radar pemantauan Bursa Efek Indonesia (BEI) setelah terjadi pergerakan harga saham dan pola transaksi yang di luar kebiasaan (Unusual Market Activity/UMA).
Mengutip keterbukaan informasi BEI pada 16 Januari 2025, saham BRRC mengalami penurunan harga saham di luar kebiasaan, dan BEI pun tengah mencermati perkembangan pola transaksi saham tersebut.
"Pengumuman Unusual Market Activity (UMA) tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal," ujar Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI Yulianto Aji Sadono dalam keterangannya.
Sebagai informasi, PT Raja Roti Cemerlang Tbk. (BRRC) resmi melakukan pencatatan saham perdana saham pada Kamis (9/1/2025). BRRC menjadi emiten keempat yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 2025.
Diketahui, perseroan menetapkan harga saham Rp210 dalam initial public offering (IPO). BRRC tercatat menawarkan hingga 291.500.000 saham baru atau setara 30,01% dari modal ditempatkan dan disetor dalam penawaran perdana. Alhasil, perusahaan mampu menghimpun dana sebesar Rp 61,21 miliar.
Dana tersebut sepenuhnya akan dialokasikan untuk modal kerja, termasuk peningkatan persediaan bahan baku dan biaya operasional guna mendukung pertumbuhan penjualan perseroan.
Bersamaan dengan IPO, BRRC juga menerbitkan hingga 145.750.000 waran seri I secara cuma-cuma bagi pemegang saham baru. Setiap dua saham baru memberikan hak atas satu waran seri I, yang dapat ditebus menjadi satu saham dengan harga Rp 210 per saham. Dari pelaksanaan waran ini, BRRC berpotensi meraih tambahan dana maksimal Rp 30,60 miliar.
_________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.