Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pelantikan Trump Berisiko Ganjal Kinerja Pasar Saham & Obligasi RI

Pelantikan Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) dinilai akan memberikan berdampak negatif ke pasar saham dan obligasi di Indonesia.
Karyawan beraktivitas di kantor PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (14/1/2025)./JIBI/Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawan beraktivitas di kantor PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (14/1/2025)./JIBI/Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA — Pelantikan Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) dinilai akan memberikan dampak negatif terhadap pasar saham dan obligasi di Indonesia.

Head of Investment Specialist Maybank Sekuritas Fath Aliansyah menilai pasar saham Indonesia sudah terkena dampak negatif dari Donald Trump, dengan terjadinya kenaikan indeks dolar AS (DXY).

"Aset berisiko seperti saham dan obligasi cenderung melemah sejak akhir Oktober lalu [2024]," katanya saat ditanyai Bisnis, Senin (20/1/2025).

Menurutnya, yang bisa dicermati adalah potensi berbalik arahnya indeks dolar AS (DXY) yang bisa membuat investasi di negara berkembang seperti Indonesia kembali menarik.

"Kalau dolar index berbalik arah menjadi turun, maka itu bisa menjadi katalis positif untuk saham dan obligasi," ujarnya.

Selanjutnya apabila skenario tersebut terjadi, dia mengatakan bahwa saham-saham yang sensitif terhadap suku bunga dan potensi dana asing masuk (inflow) akan membuat saham seperti sektor bank, akan menjadi salah satu yang menarik.

Meski belum terjadi, dia mengatakan bahwa saat ini pelaku pasar sedang menunggu indeks dolar AS untuk berbalik arah, karena sejauh ini Indonesia sudah terkena dampak dari penguatan dolar AS.

Untuk diketahui, indeks dolar AS sudah menyentuh ke angka 109,03 pada perdagangan hari ini, Senin (20/1/2025) dan membuat nilai tukar rupiah menyentuh angka Rp16.375 per dolar AS.

Sementara itu, aset pendapatan tetap, pasar surat utang menunjukkan pelemahan karena imbal hasil Surat Utang Negara (SUN) tenor 10 tahun mencapai 7,25%.

Pelantikan Presiden AS ke-60 Donald Trump akan berlangsung di Gedung Kongres AS (US Capitol) dengan upacara yang dijadwalkan pada pukul 12 siang waktu setempat, pada Senin (20/1/2025).

Pelantikan Trump Jilid II tersebut disinyalir akan membuat sejumlah aset keuangan di Indonesia, seperti saham, dan obligasi terkena dampaknya. 

_________

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Erta Darwati
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper