Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Depresiasi Rupiah Hampir Rp16.400, Modal Asing Sudah Kabur Rp9,57 T

Bank Indonesia mencatat modal keluar asing atau foreign capital outflow selama pekan ketiga Januari 2025 seniali Rp9,57 triliun saat rupiah terkapar.
Karyawati menghitung dolar di salah satu money changer di Jakarta, Kamis (9/1/2025). Bisnis/Abdurachman
Karyawati menghitung dolar di salah satu money changer di Jakarta, Kamis (9/1/2025). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA — Bank Indonesia mencatat modal asing yang kabur dari pasar keuangan Tanah Air selama pekan ke tiga Januari 2025 mencapai Rp9,57 triliun di tengah depresiasi rupiah mendekati Rp16.400 per dolar AS. 

Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Ramdan Denny Prakoso menyampaikan di tengah kondisi perekonomian global dan domestik pada periode 13—16 Januari 2025, investor asing ramai-ramai menarik modalnya. 

Foreign capital outflow terjadi mulai dari pasar saham, pasar obligasi pemerintah atau Surat Berharga Negara (SBN), hingga Sekuritas Rupiah BI (SRBI) yang menjadi andalan untuk menarik modal asing. 

“Terdiri dari beli neto Rp0,01 triliun di pasar saham, jual neto Rp4,17 triliun di pasar SBN, dan jual neto Rp5,41 triliun SRBI,” ujarnya dalam keterangan resmi, Sabtu (18/1/2025). 

Denny menyampaikan secara tahun berjalan atau data setelmen per 16 Januari 2025, investor asing tercatat melakukan jual bersih senilai Rp2,63 triliun di pasar saham, jual bersih Rp0,59 triliun di pasar SBN, dan beli bersih Rp5,84 triliun di SRBI.

Sejalan dengan hal tersebut, premi credit default swap (CDS) Indonesia 5 tahun per 16 Januari 2025 sebesar 75,06 bps, turun dibanding dengan 10 Januari 2025 sebesar 79,88 bps.

Melansir dari laman resmi Kementerian Keuangan, CDS merupakan kontrak antara penjual dan pembeli CDS dengan membayar biaya (fixed premium) pada periode tertentu (maturity) dan kompensasi tertentu apabila terjadi credit event. Dengan kata lain, CDS adalah sejenis perlindungan/proteksi atas resiko kredit (credit event). 

Pada periode yang sama, nilai tukar rupiah masih mengalami volatilitas yang tercermin dari posisi rupiah pada akhir Kamis (16/1/2025) yang ditutup pada pada level (bid) Rp16.355 per dolar AS. 

Kemudian pada Jumat pagi (17/1/2025), rupiah dibuka menguat pada level (bid) Rp16.280 per dolar AS. Sementara menurut catatan Bisnis, pada penutupan perdagangan kemarin harus kembali melemah ke level Rp16.380 per dolar AS.  

Di sisi lain, pada akhir Kamis (16/1/2025) tingkat imbal hasil atau yield dari SBN tenor 10 tahun naik ke 7,17% di saat indeks dolar (DXY) turun ke level 108,96 dan yield US Treasury Note 10 tahun juga turun ke 4,613%.  

“Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia,” ujar Denny. 

Sebelumnya, Gubernur BI Perry Wajiyo mengungkapkan bahwa divergensi pertumbuhan ekonomi dunia melebar dan ketidakpastian pasar keuangan global berlanjut. Indeks mata uang dolar AS naik tinggi makin menambah tekanan pelemahan berbagai mata uang dunia. 

Bersamaan dengan ketegangan geopolitik yang meningkat, perkembangan tersebut menyebabkan makin besarnya preferensi investor global untuk memindahkan portofolionya ke AS.  

Alhasil, per 13 Januari 2025, Bank Indonesia melaporkan untuk SBN dan SRBI masing-masing hanya mencatat aksi beli bersih asing atau foreign capital inflow US$19 juta dan US$288 juta. 

“Tingginya ketidakpastian pasar keuangan global menurunkan aliran masuk modal asing ke instrumen keuangan domestik,” tuturnya dalam pengumuman hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Januari, Rabu (15/1/2025).  

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper