Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Ditutup Melemah Sentuh Level 6.956, Saham BRPT, BREN & AMMN Kompak Merah

IHSG ditutup melemah 0,86% ke level 6.956,66 pada perdagangan hari ini, Selasa (14/1/2025). Saham BRPT, BREN hingga AMMN kompak parkir di zona merah.
Karyawan melintas didekat layar yang menampilkan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (15/11/2024)./ JIBI/Bisnis/Abdurachman
Karyawan melintas didekat layar yang menampilkan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (15/11/2024)./ JIBI/Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 0,86% atau 60,22 poin ke level 6.956,66 pada penutupan perdagangan, Selasa (14/1/2025). Seiring dengan pelemahan indeks, saham BRPT, BREN hingga AMMN terpantau parkir di zona merah.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, IHSG bergerak pada rentang bawah 6.956,66 dan level tertingginya di angka 7.042,33. Adapun, kapitalisasi pasar dari indeks komposit bergerak ke level Rp12.186 triliun.

Tercatat, pada penutupan perdagangan hari ini, sebanyak 310 saham menguat, 321 saham melemah, dan 324 saham stagnan.

Saham milik Prajogo Pangestu, PT Barito Pacific Tbk (BRPT) terpantau 3,96% ke level Rp970 per lembar. BRPT menghimpun transaksi dengan nilai Rp159 miliar.

Sementara itu, harga saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) dan PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) masing-masing susut 3,74% dan 3,23%. Saham BREN diperdagangkan di level Rp9.650 per lembar dan Rp6.750 per lembar. 

Selain itu, saham PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) terkoreksi 3,53% ke level Rp8.200 per lembar. Emiten kongsi grup Salim-Panigoro itu mencatatkan transaksi dengan nilai Rp138,5 miliar.

Di sisi lain, indeks komposit kali ini ditopang oleh penguatan saham PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK), Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) hingga PT Vale Indonesia Tbk (INCO).

Sementara itu, saham CBDK menguat 19,7% atau 1.800 poin ke level Rp6.075 per lembar. CBDK menghimpun transaksasi dengan nilai Rp1 miliar. 

Selanjutnya, MDKA dan INCO masing-masing mencatatkan penguatan harga saham sebesar 10,85% dan 7,29%.

Seperti diberitakan sebelumnya, pelantikan Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) bulan ini secara tidak langsung berpengaruh terhadap pergerakan pasar saham Indonesia.

Berdasarkan riset Schroders, investor asing kini sedang berhati-hati dengan efek dari pelantikan Trump pada 20 Januari 2025 dan mengantisipasi dampaknya ke pasar global.

Dari dalam negeri, tekanan jual investor asing sudah terjadi di pasar saham sejak Desember lalu. Di tengah aliran keluar asing yang berlanjut, investor lokal juga berhati-hati terhadap kebijakan dari pemerintahan baru.

Adapun, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatatkan kinerja sebesar -0,48% secara bulanan (MoM) dengan arus keluar modal asing sebesar Rp5 triliun, pada Desember 2024.

"Kurangnya kepercayaan terhadap perekonomian domestik meskipun valuasi pasar saham tergolong murah menyebabkan pasar bergerak sideways selama bulan [Desember] tersebut," katanya dalam riset, Selasa (14/1/2025).

Sementara itu, dot plot Desember yang direvisi menunjukkan rencana pemotongan suku bunga oleh Bank Sentral AS (The Fed) menjadi lebih sedikit pada 2025, dari sebelumnya empat kali menjadi hanya dua kali.

Bank Indonesia (BI) juga belum dapat menurunkan suku bunga lebih lanjut dan mempertahankan suku bunganya di 6,00% pada rapat Desember, mengingat nilai Rupiah yang tetap melemah.

Lebih lanjut, ekspektasi akan kebijakan inflasi Trump juga berpotensi menghalangi masuknya modal asing ke obligasi pasar negara berkembang, termasuk Indonesia.

Adapun dari sisi valuasi yield Surat Utang Negara (SUN) tenor 10 tahun berada pada levell 7,03% secara langsung terlihat menarik, namun mengingat tingginya pasokan obligasi pada 2025 dan potensi kebijakan proteksionisme di AS, Schroders menyarankan investor untuk tetap berhati-hati pada level ini. 

__________

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper