Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Kopi Arabika Diproyeksi Makin Pahit pada 2025

Harga kopi global pada 2025 diproyeksi menanjak akibat tersengat sentimen bullish di pasar komoditas pertanian.
Pekerja menjemur biji kopi di tempat pengolahan kopi milik Kelompok Tani Kopi Wanoja di Ibun, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (16/10/2024). Bisnis/Rachman
Pekerja menjemur biji kopi di tempat pengolahan kopi milik Kelompok Tani Kopi Wanoja di Ibun, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (16/10/2024). Bisnis/Rachman

Bisnis.com, JAKARTA — BMI (Business Monitor International) yang terafiliasi dengan Fitch Group merevisi naik proyeksi harga arabikapada 2025 dari US$215 sen per pon menjadi US$240 sen per pon. 

Berdasarkan riset BMI, tingkat konsentrasi pasar yang tinggi hanya terjadi di dua negara penghasil, Vietnam dan Brasil, yang membuat harga kopi rentan terhadap fluktuasi.

Selama lima musim terakhir, Brasil telah menyumbang 45,5% dari produksi kopi arabika dunia dan 37,3% dari total produksi kopi dunia yaitu, arabika dan robusta. 

Selama periode yang sama, sektor kopi Vietnam mewakili 38,6% dari produksi kopi robusta dunia. Singkatnya, kedua pasar tersebut mewakili 54,9% dari total produksi kopi global. 

Besarnya kontribusi Vietnam dan Brasil dalam pasar kopi global membuat perkembangan di dua negara tersebut berimbas terhadap fluktuasi harga kopi. Tiga faktor di antaranya ialah wabah penyakit, kondisi cuaca buruk, dan tingkat investasi.

Menurut laporan Commitments of Traders (CoT) kopi arabika yang terdaftar di Intercontinental Exchange (ICE) New York ada sebanyak 56.442 kontrak per 31 Desember 2024.

Dalam risetnya, BMI mengungkap bahwa ke depan akan terjadi peningkatan surplus produksi kopi global.

"Dari 3,7 juta ton pada musim 2023/2024 menjadi 4,4 juta ton pada musim 2024/2025, meskipun kami mencatat bahwa ini lebih kecil dari yang diantisipasi sebelumnya," tulis dalam riset, dikutip Senin (13/1/2025).

Selama musim lalu, kondisi cuaca yang tidak menguntungkan di Vietnam telah membebani panen kopi robusta domestik, dengan harga kopi robusta berjangka yang terdaftar di ICE meningkat sebesar 73,9% antara 2 Januari 2024 dan 31 Desember 2024.

Menurut data yang dirilis oleh Kantor Statistik Umum Vietnam pada pekan pertama 2025, ekspor kopi negara tersebut menurun sebesar 17,2% year on year (YoY) pada 2024. 

"Kami memperkirakan bahwa produksi global akan meningkat sebesar 2,1% YoY dari 169 juta kantong menjadi 172 juta kantong, sementara konsumsi akan meningkat sebesar 1,7% YoY dari 165 juta kantong menjadi 168 juta kantong," ujarnya.

Melihat ke Vietnam dan Brasil khususnya, riset BMI memperkirakan produksi akan turun sebesar 8,0% YoY di Vietnam, dan hanya meningkat sebesar 0,8% YoY di Brasil. 

"Melihat ke depan pada 2025/2026, kami mencatat bahwa ini akan menjadi panen di luar musim untuk kopi arabika di Brasil, suatu faktor yang mewakili risiko penurunan panen negara tersebut," tambahnya.

Risetnya menilai sentimen bullish masih ada di pasar, dengan memperkirakan harga akan turun sepanjang 2025, yang membuatnya yakin bahwa rata-rata tahunan akan berada di bawah rekor harga yang dicapai pada Desember 2024.

Adapun untuk proyeksi jangka panjang, riset BMI menyatakan bahwa seperti halnya sebagian besar komoditas pertanian, perubahan iklimakan berdampak signifikan sebagai ancaman bagi produksi kopi.

Fenomena ini meningkatkan risiko cuaca ekstrem yang dapat mengakibatkan hasil panen kopi yang lebih rendah dan gagal panen yang bersamaan. 

"Dalam hal permintaan, kami menyoroti semakin pentingnya pasar non-tradisional seperti China Daratan, India, dan Vietnam, yang telah mencatat tingkat pertumbuhan tertinggi selama beberapa tahun terakhir," lanjutnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Erta Darwati
Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper