Bisnis.com, JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup melemah ke level 7.064,59 pada Kamis (9/1/2025). Saham berkapitalisasi jumbo seperti TPIA, PANI, dan BBCA masih bertumbuh di tengah penurunan indeks.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG ditutup turun 0,22% atau 15,76 poin menuju 7.064,59 hingga akhir perdagangan. Sepanjang hari ini, IHSG dibuka pada level 7.093,25 dan sempat bergerak ke posisi tertingginya 7.106,46.
Tercatat, sebanyak 263 saham menguat, 366 saham menurun, dan 323 saham stagnan. Sementara itu, kapitalisasi pasar alias market cap mencapai Rp12.354 triliun.
Dari jajaran saham berkapitalisasi jumbo, saham PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) tumbuh 3% menjadi Rp6.875 per saham. Adapun saham PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk. (PANI) meningkat 2,83% menuju Rp18.175, sedangkan saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) menguat sebesar 1,81% ke Rp9.850 per saham.
Saham berkapitalisasi besar yang menurun dipimpin oleh PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) dengan koreksi 2,39% ke level Rp10.225. Selanjutnya, saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) melemah 1,23% menjadi Rp4.030.
Dari sisi sektoral, pelemahan IHSG didorong oleh penurunan indeks saham energi sebesar 1,01% menuju level 2.699,17, lalu indeks saham konsumer siklikal mengalami koreksi 0,92%, serta indeks saham konsumer non-siklikal turun 0,68%.
Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mengatakan IHSG sempat ditutup flat ke level 7.083,37 pada sesi pertama perdagangan hari ini.
Dia menuturkan bahwa secara teknikal terlihat histogram pada MACD cenderung bergerak sideways. Selain itu, pergerakan IHSG yang masih tertahan oleh resistance dinamis MA5 yang berada pada kisaran level 7.099.
“Oleh karena itu, kami memperkirakan IHSG akan bergerak pada rentang 7.050-7.100 pada sesi kedua perdagangan hari ini,” ujarnya dalam publikasi riset harian.
Direktur Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada menuturkan bahwa secara teknikal, candle IHSG masih membentuk pattern double doji, sedangkan indikator Stochastic dan MACD golden cross masih di bawah MA5.
Hal tersebut, kata Reza, mengindikasikan bahwa indeks komposit masih akan bergerak variasi dengan kecenderungan melemah pada perdagangan hari ini.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.