Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah merancang penerbitan delapan seri surat berharga negara (SBN) ritel untuk periode 2025. Terdekat, SBN ritel pertama yang ditawarkan pada tahun ini adalah Obligasi Negara Ritel (ORI) seri ORI027.
Berdasarkan informasi dari Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) RI, penawaran ORI027 akan dimulai pada 27 Januari 2025 hingga 20 Februari 2025.
Head of Fixed Income at PT Anugerah Sekuritas Indonesia, Ramdhan Ario Maruto memproyeksikan kupon yang ditawarkan ORI027 nanti akan lebih besar dari seri yang sebelumnya.
"Kupon bisa 6,8%-7,00%, kalau melihat kondisi pasar saat ini, karena kalau melihat yield sekarang memang yang 10 tahun sekitar 7%, lebih tinggi dibandingkan sebelumnya," katanya saat ditanyai Bisnis, Senin (6/1/2024).
Dia melihat minat investor atau masyarakat terhadap SBN ritel terutama untuk seri ORI027 ini masih akan baik, dan menarik karena memberikan kupon yang lebih tinggi dibandingkan seri-seri sebelumnya.
"Menurut saya market tidak akan banyak berubah 2 minggu terakhir hingga 3 minggu ini. Makanya dari sisi investor jadi menarik karena kuponnya tinggi," ujarnya.
Baca Juga
Lebih lanjut, dia mengatakan salah satu sentimen dari global yakni akan digelarnya pelantikan Presiden Amerika Serikat (AS) terpilih Donald Trump pada 20 Januari 2025 yang membuat ketidakpastian global semakin meningkat, termasuk di Indonesia.
"Secara histori, Trump ini akan mendorong secara agresif ekonomi Amerika dan itu akan berdampak negatif kepada negara-negara yang emerging market," ucapnya.
Kemudian, dia juga melihat bahwa seri ORI027 yang akan ditawarkan pada awal 2025 ini, akan bisa diperdagangkan (tradable).
Untuk diketahui, Obligasi Negara Ritel (ORI) seri ORI027 akan menjadi surat berharga negara (SBN) ritel pertama yang ditawarkan oleh pemerintah pada 2025.
Adapun dalam catatan Bisnis, ORI terakhir yang ditawarkan oleh pemerintah yakni seri ORI026 dengan penawaran yang dilakukan pada 30 September 2024 hingga 24 Oktober 2024.
Penjualan ORI026 tembus Rp19,35 triliun dari target kuota nasional Rp25 triliun. ORI026 tersedia dalam dua seri, yaitu ORI026T3 tenor 3 tahun dengan kupon 6,3% dan ORI026T6 tenor 6 tahun dengan kupon 6,4%.