Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Awal Pekan Dibuka Menguat Tipis 0,08% ke Level 7.169,95

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat tipis 0,08% ke level 7.169,95 pada perdagangan awal pekan hari ini, Senin (6/1/2025).
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat tipis 0,08% ke level 7.169,95 pada perdagangan awal pekan hari ini, Senin (6/1/2025). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat tipis 0,08% ke level 7.169,95 pada perdagangan awal pekan hari ini, Senin (6/1/2025). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat tipis 0,08% ke level 7.169,95 pada perdagangan awal pekan hari ini, Senin (6/1/2025).

Data RTI Business pukul 09.01 WIB menunjukkan IHSG menguat 0,08% atau 5,52 poin ke level 7.169,95 pada awal sesi perdagangan. Rentang pergerakan IHSG berada di antara 7.169 hingga 7.182.

Total perdagangan saham mencapai 413,74 juta lembar dengan nilai transaksi mencapai Rp185,16 miliar dan frekuensi sebanyak 26.753 kali. Tercatat 205 saham menguat, 94 saham melemah, dan 246 saham stagnan. Kapitalisasi pasar Bursa tercatat mencapai Rp12.493 triliun.

Sebelumnya, Tim Riset Phintraco Sekuritas memperkirakan IHSG pada hari ini, Senin (6/1), berada pada level resistance 7.230 dengan support pada 7.100. Secara teknikal, IHSG tertahan oleh resistance dinamis MA20 di kisaran 7.218. Selain itu, MACD cenderung sideways.

"Oleh karena itu, kami memperkirakan IHSG akan bergerak konsolidatif dalam rentang 7.100-7.200 di awal pekan dan 7.100-7.230 di sisa pekan ini," tulis tim riset Phintraco Sekuritas.

Phintraco Sekuritas juga mencatat indeks-indeks Wall Street mencetak rebound pada perdagangan Jumat (3/1/2025). Rebound tersebut ditopang oleh penguatan harga saham sejumlah perusahaan teknologi besar di AS setelah Microsoft mengumumkan anggaran sebesar US$80 miliar untuk pengembangan AI data centers.

Kondisi tersebut menjaga keyakinan bahwa pengembangan AI akan menjadi peluang besar bagi perusahaan teknologi di 2025.

Selain itu, data ekonomi juga menunjukkan peningkatan ISM manufacturing PMI ke 49,3 di Desember 2024 dari 48,4 di November 2024.

Fokus pasar juga tertuju pada rilis risalah FOMC yang dapat memberikan petunjuk lebih lanjut terkait arah kebijakan moneter di 2025.

Dari data ekonomi, pasar mengantisipasi data ketenagakerjaan AS yang diperkirakan melemah. Pasar mungkin melihatnya sebagai konfirmasi perlambatan ekonomi di Amerika Serikat, sehingga dapat memengaruhi sikap The Fed terhadap kebijakan suku bunga.

Dari dalam negeri, pekan ini akan dirilis sejumlah data penting, yaitu indeks keyakinan konsumen (IKK), penjualan ritel, dan cadangan devisa.

Menurut Phintraco Sekuritas, saham-saham yang dapat diperhatikan di antaranya DOID, MAIN, PNBN, JPFA, ISAT, dan MBMA.

__________

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ibad Durrohman
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper