Bisnis.com, JAKARTA — Calon emiten PT Brigit Biofarmaka Teknologi Tbk. (OBAT) meluncurkan produk susu spirulina sebagai pengganti susu sapi. OBAT sendiri menjadi salah satu emiten yang siap melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada awal tahun ini.
Direktur Utama Brigit Biofarmaka Teknologi Is Heriyanto mengatakan pengembangan susu spirulina dimulai sejak 2013. Akhir tahun lalu, Brigit Biofarmaka Teknologi kemudian mendapatkan paten produk hasil penelitiannya, yakni susu spirulina. Selain itu, terdapat pula paten untuk produk neoalgae spirulina.
Susu spirulina sendiri merupakan pengganti susu sapi untuk asupan nutrisi setiap hari. Sementara, neoalgae spirulina merupakan suplemen algae penambah nutrisi untuk penurunan stunting pada balita.
Is Heriyanto optimistis produk tersebut akan diterima oleh pasar. “Kami yakin kehadiran susu spirulina dan neoalgae spirulina akan berkontribusi untuk kesehatan yang lebih baik bagi keluarga Indonesia dan turut memperkuat lini bisnis perusahaan,” ujarnya dalam keterangan tertulis pada beberapa waktu lalu (1/1/2025).
Adapun, OBAT menjadi salah satu calon emiten yang siap melantai di Bursa pada awal tahun ini. OBAT menjalankan penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) pada 3 Januari 2025 sampai 9 Januari 2025.
Berdasarkan prospektus, emiten yang bergerak di bidang maklon herbal, kosmetik, dan minuman fungsional dan botanikal ini akan menerbitkan saham sebanyak-banyaknya 170 juta (170.000.000) saham biasa dengan nominal sebesar Rp50 per saham. Saham yang ditawarkan mewakili 28,33% saham yang ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO.
Baca Juga
OBAT menawarkan harga IPO senilai Rp350 per saham. Alhasil dana segar yang berpotensi diraup Brigit Biofarmaka Teknologi adalah sebesar Rp59,50 miliar.
Adapun, seluruh dana yang diperoleh dari hasil IPO, setelah dikurangi biaya-biaya emisi akan digunakanakan oleh perseroan untuk modal kerja yang antara lain untuk pembelian bahan baku, penambahan produksi, dan pengembangan pemasaran.
Sebagai informasi, Brigit Biofarmaka Teknologi membukukan laba bersih sebesar Rp12,80 miliar per Juni 2024 atau naik dari periode yang sama pada 2023 sebesar Rp4,31 miliar. Adapun, penjualan OBAT tercatat Rp54,75 miliar, bertumbuh dari posisi yang sama di 2023 sebesar Rp19,25 miliar.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.