Bisnis.com, JAKARTA — PT Petrosea Tbk. (PTRO) sedang bersiap untuk menjalankan aksi pemecahan saham perusahaan atau stock split dengan rasio 1:10 setelah mendapatkan persetujuan dari pemegang saham.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PTRO per 16 Desember 2024 lalu, pemegang saham memang telah menyetujui pelaksanaan stock split.
"Menyetujui dilakukannya pemecahan saham perseroan [stock split] yakni setiap 1 saham perseroan yang saat ini memiliki nilai nominal Rp50 dipecah menjadi 10 saham dengan nilai nominal Rp5 per saham," tulis Manajemen PTRO di keterbukaan informasi pada Selasa (24/12/2024).
Dengan aksi stock split tersebut, jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan yang semula sebanyak 1.008.605.000 saham dengan nilai nominal sebesar Rp50 per saham akan meningkat menjadi sebanyak-banyaknya 10.086.050.000 saham dengan nilai nominal sebesar Rp5 per saham.
Sebelumnya, mengacu keterbukaan informasi, PTRO berharap stock split dapat menjadikan harga saham lebih terjangkau oleh investor pasar modal, terutama pemegang saham perorangan. Stock split juga diharapkan dapat meningkatkan likuiditas dan frekuensi perdagangan saham perseroan.
Selain itu, harga saham yang lebih terjangkau diharapkan akan meningkatkan permintaan atas saham PTRO, menarik minat para calon investor baru dan memperluas basis pemodal, baik kelompok pemodal nasional maupun pemodal asing, serta klasifikasi pemegang saham perorangan dan badan usaha.
Baca Juga
Manajemen PTRO juga memastikan pemecahan saham tidak berdampak negatif terhadap posisi keuangan perseroan.
Adapun, upaya stock split dilakukan seiring dengan harga saham PTRO yang terus melonjak. Harga saham PTRO telah melesat 397,8% sepanjang tahun berjalan 2024 ke posisi Rp28.250 per saham hingga perdagangan sesi pertama hari ini, Selasa (24/12/2024).
Meski begitu, emiten afiliasi Prajogo Pangestu itu mencetak penurunan laba bersih pada tahun ini. Sampai kuartal III/2024, PTRO mencatatkan laba bersih senilai US$2,86 juta, turun 72,89% secara tahunan (year on year/yoy).
Di sisi lain, PTRO mencatatkan pendapatan sebesar US$509,91 juta pada kuartal III/2024, naik 21,76% yoy.
Berikut jadwal stock split Petrosea:
- Pelaksanaan dan persetujuan RUPSLB: 16 Desember 2024
- Permohonan pencatatan saham tambahan ke BEI atas saham hasil pemecahan saham: 17 Desember 2024
- Keterbukaan informasi sehubungan dengan pelaksanaan pemecahan saham: 24 Desember 2024
- Tanggal akhir perdagangan saham dengan nilai nominal lama di pasar reguler dan pasar negosiasi: 2 Januari 2025
- Tanggal awal perdagangan saham dengan nilai nominal baru di pasar reguler dan pasar negosiasi: 3 Januari 2025
- Periode peniadaan perdagangan saham di pasar tunai selama 2 hari bursa: 3 – 6 Januari 2025.
- Tanggal terakhir penyelesaian perdagangan saham dengan nilai nominal lama dan anggal pencatatan saham yang berhak atas stock split (rec date): 6 Januari 2025
- Awal perdagangan saham dengan nilai nominal baru di pasar tunai: 7 Januari 2025