Bisnis.com, JAKARTA – Harga emas anjlok ke level terendah dalam sebulan terakhir setelah bank sentral AS Federal Reserve (The Fed) memangkas suku bunga acuan dan mengisyaratkan pelonggaran moneter yang lebih sedikit pada 2025.
Harga emas di pasar spot ditutup melemah 2,1% pada US$2.589,91 per troy ounce pada akhir perdagangan Rabu (18/12/2024), level terendah sejak 18 November. Adapun harga emas berjangka Comex ditutup melemah 0,3% ke level US$2.653,30.
Melansir Reuters, Kamis (19/12/2024), The Fed memangkas suku bunga acuan Fed Fund Rate (FFR) 25 bps ke kisaran 4,25%-4,50%.
Namun The Fed mengindikasikan jeda penurunan suku bunga acuan dalam pertemuan kebijakan pada 2025 mendatang, dengan mengatgakan akan bersikap hati-hati menilai data yang masuk, prospek yang berkembang, dan keseimbangan risiko.
Perkiraan kuartalan baru menunjukkan beberapa pejabat memperkirakan penurunan suku bunga yang lebih sedikit untuk tahun depan dibandingkan dengan perkiraan mereka beberapa bulan yang lalu. Mereka sekarang melihat suku bunga acuan mencapai kisaran 3,75% hingga 4% pada akhir tahun depan, mengimplikasikan dua penurunan seperempat poin persentase, menurut estimasi median.
Dot plot atau proyeksi suku bunga triwulanan terbaru The Fed menunjukkan sejumlah pejabat memperkirakan penurunan suku bunga lebih sedikit untuk tahun depan daripada yang mereka perkirakan beberapa bulan yang lalu, menimbang laju penurunan inflasi yang lebih lambat pada 2025.
Baca Juga
Para pejabat saat ini memperkirakan suku bunga acuan mencapai kisaran 3,75%-4% pada akhir 2025, menyiratkan dua kali penurunan masing-masing sebesar 25 bps, menurut perkiraan median. Hanya lima pejabat yang mengindikasikan preferensi untuk lebih banyak pemangkasan tahun depan.
Imbal hasil obligasi dan dolar AS melonjak setelah keputusan The Fed, sehingga menekan harga emas. Suku bunga yang lebih rendah biasanya menguntungkan emas batangan.
Kepala analis komoditas TD Securities Bart Melek mengatakan pemangkasan suku bunga saat ini terbilang hawkish. Hal ini kemungkinan akan mendorong para spekulan yang memiliki eksposur jangka panjang yang besar untuk mengambil keuntungan, sehingga menekan harga emas.
“Emas bersaing dengan pendapatan tetap dan jika Fed berhenti dari pelonggaran agresif, maka pedagang diskresioner mungkin ingin melepas kepemilikannya,” jelasnya seperti dikutip Bloomberg.
Ketua The Fed Jerome Powell mengatakan pada konferensi persnya bahwa pemangkasan pada hari Rabu adalah keputusan yang sulit, tetapi tepat.
“Oleh karena itu, kami dapat lebih berhati-hati saat kami mempertimbangkan penyesuaian lebih lanjut terhadap suku bunga kebijakan kami,” katanya.
Powell juga menambahkan bahwa suku bunga kebijakan bank sentral AS masih sangat ketat dan komite berada di jalur yang tepat untuk terus memangkasnya. Namun, untuk melakukan penurunan suku bunga tambahan, Powell harus melihat lebih banyak kemajuan dalam inflasi.
Ia mengatakan bahwa beberapa pembuat kebijakan telah mulai mempertimbangkan dampak potensial dari tarif yang lebih tinggi yang mungkin akan diterapkan oleh Presiden terpilih Donald Trump. Namun ia mengatakan bahwa dampak dari proposal kebijakan tersebut pada saat ini masih sangat tidak pasti.
“Kami hanya tidak tahu, sungguh, sangat tidak tahu sama sekali tentang kebijakan-kebijakan yang sebenarnya. Jadi masih terlalu dini untuk mencoba menyimpulkan apa pun,” jelas Powell.