Bisnis.com, JAKARTA — PT Merdeka Battery Mineral Tbk. (MBMA) mencatat transaksi tutup sendiri atau crossing saham dengan nilai tembus Rp2,03 triliun pada perdagangan hari ini, Jumat (13/12/2024).
Berdasarkan data ringkasan broker, transaksi jumbo itu dilakukan lewat Ciptadana Sekuritas Asia (KI) di harga premium Rp635 per lembar.
Adapun transaksi tersebut melibatkan 32 juta lot atau 32 miliar lembar saham.
Bisnis meminta konfirmasi ihwal transaksi tutup sendiri itu ke Corporate Secretary MBMA Deny Greviartana Wijaya. Hanya saja sampai berita ini tayang belum ada konfirmasi dari perseroan.
Nilai transaksi emiten kongsi Boy Thohir & Grup Saratoga itu terbilang besar. Alasannya, harga saham MBMA di pasar reguler cenderung terkoreksi 2,88% pada perdangan hari ini ke level Rp505 per lembar.
Malahan, saham berkode MBMA itu cenderung terkoreksi lebar sejak awal tahun sebesar 11,40% dan sempat menyentuh level terendahnnya di angka Rp480 per lembar.
Baca Juga
Sementara itu di pasar reguler, saham MBMA menghimpun transaksi dengan nilai mencapai Rp9,61 miliar yang melibatkan 18,86 juta lembar saham.
Seperti diberitakan sebelumnya, pemegang saham MBMA menyetujui rencana penambahan modal tanpa memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placement. Persetujuan itu diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) MBMA di Jakarta, Jumat (6/12/2024).
Selain itu, pemegang saham MBMA turut menyetujui perubahan penggunaan dana hasil penawaran umum perdana saham (IPO).
Dana hasil IPO yang dihimpun pada April 2023 lalu akan dialokasikan untuk belanja modal pembangunan pabrik High Pressure Acid Leach (HPAL) yang membutuhkan pembiayaan segera.
“Keputusan-keputusan yang diambil dalam RUPSLB ini merupakan langkah strategis MBMA untuk memperkuat posisi kami dalam rantai nilai mineral strategis dan bahan baku baterai kendraan bermotor listrik,” kata Corporate Secretary MBMA Deny Greviartana Wijaya lewat siaran pers, Jumat (6/12/2024).
Merujuk keterbukaan informasi MBMA, perseroan bakal melepaskan sebanyak-banyaknya 10.799.541.990 (10,79 miliar) lembar saham atau paling banyak 10% dari jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh, yang akan diterbitkan dari saham portepel dengan nilai nominal Rp100 per lembar saham.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.