Bisnis.com, JAKARTA — Bursa Efek Indonesia (BEI) menyampaikan masih terdapat dua perusahaan lighthouse atau mercusuar yang akan melakukan penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) tahun ini menyusul PT Adaro Andalan Indonesia Tbk. (AADI).
Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan dari pipeline perusahaan Bursa sebanyak 26 perusahaan, sebanyak 13 perusahaan memiliki due date laporan keuangan di tahun ini.
"Dari 13 perusahaan yang menjadwalkan di tahun ini, ada dua perusahaan lighthouse yang berasal dari sektor basic industri dan energi," kata Nyoman, di Gedung BEI, Jakarta, Kamis (5/12/2024).
Nyoman melanjutkan hingga saat ini, progres IPO 13 perusahaan tersebut masih berjalan sesuai rencana atau on-track. Bursa masih menanti proses dari 13 perusahaan tersebut menuju IPO.
Di sisi lain, PT Adaro Andalan Indonesia Tbk. (AADI) menjadi salah satu perusahaan mercusuar yang melantai di Bursa tahun ini. AADI menjadi perusahaan ke-40 yang tercatat di Bursa tahun ini.
AADI tercatat melepas sejumlah 778,68 juta saham dalam IPO, yang mewakili sebesar-besarnya 10% dari modal ditempatkan dan disetor Perseroan.
Baca Juga
AADI mencatatkan kelebihan permintaan sebesar 260,14 kali pada penjatahan terpusat. Hal ini menurut manajemen merefleksikan antusiasme pasar atas IPO ini dan merupakan wujud kepercayaan investor atas kinerja dan prospek bisnis AADI.
Dari raihan dana IPO sebesar Rp4,32 triliun, sebanyak 37,23% akan digunakan untuk keperluan pemberian pinjaman oleh AADI kepada PT Maritim Barito Perkasa untuk kegiatan investasi dan kegiatan korporasi lainnya yang dapat mendukung peningkatan aktivitas operasional.
Kemudian sebanyak 14,89% akan digunakan oleh AADI untuk pembayaran kembali atas sebagian pinjaman kepada PT Adaro Indonesia, dan sisanya akan digunakan oleh Perseroan untuk pembayaran kembali kepada PT Alamtri Resources Indonesia Tbk. (ADRO) atas sebagian pokok pinjaman.
Adapun selain AADI, perusahaan yang juga merencanakan IPO jumbo di akhir tahun ini adalah pengelola jaringan MR DIY, PT Daya Intiguna Yasa Tbk. (MDIY).
MDIY menawarkan sebanyak 2.519.039.400 atau 2,51 miliar saham dengan nominal Rp25 per saham kepada publik melalui penawaran umum perdana saham.
Harga penawaran IPO saham MR DIY dipatok sekitar Rp1.650 hingga Rp1.870 per saham. Dengan demikian, MR DIY berpotensi meraup dana IPO sekitar Rp4,15 triliun hingga Rp4,71 triliun.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.