Bisnis.com, JAKARTA — Emiten pertambangan emas Grup Bakrie, PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS) mencatatkan pertumbuhan laba serta pendapatan yang pesat pada kuartal III/2024 seiring dengan produksi emas yang kian melonjak.
Berdasarkan laporan keuangan, BRMS telah membukukan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$15,65 juta atau Rp248,06 miliar (kurs Rp15.847 per dolar AS) pada kuartal III/2024.
Laba perseroan melesat 49,51% secara tahunan (year on year/YoY) dibandingkan laba bersih periode yang sama tahun sebelumnya US$10,46 juta atau Rp165,91 miliar.
Sementara itu, pendapatan BRMS meroket 231,27% yoy pada kuartal III/2024 menjadi US$108,47 juta atau Rp1,71 triliun, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya US$32,74 juta atau Rp518,92 miliar.
Pesatnya pertumbuhan laba serta pendapatan BRMS terjadi di tengah produksi emas perseroan yang tengah bergeliat pada kuartal III/2024. BRMS mencatatkan nilai produksi emas sebesar 45.366 troy ounce sampai kuartal III/2024, melebihi produksi emas sepanjang 2023 sebesar 23.270 troy ounce.
Adapun, average selling price (ASP) atau harga jual rata-rata emas BRMS mencapai US$2.347 per troy ouncer pada kuartal III/2024, dibandingkan pada 2023 sebesar US$1.930 per troy ounce.
Baca Juga
Direktur Utama & CEO BRMS Agus Projosasmito mengatakan kinerja moncer produksi emas BRMS terdorong oleh dua faktor.
"Pertama, pabrik emas kedua kami yang ada di Palu telah mencapai kapasitas penuh pada bulan April tahun ini. Kedua, bijih emas yang kami tambang dan proses memiliki kandungan emas yang lebih tinggi dari tahun lalu," ujar Agus dalam keterangan tertulis pada beberapa waktu lalu.
Anak usaha BRMS, PT Citra Palu Minerals (CPM) juga telah melaporkan kenaikan kadar dan kandungan emas dari lokasi tambang River Reef dan Hillf Reef di Poboya, Palu.
CPM mencatatkan rata-rata kadar emas sebesar 4,9 gram per ton, dengan kandungan sebesar 4,2 juta oz emas dalam sumberdaya mineral yang berasal dari lokasi tambang River Reef. Sebagian besar dari kandungan emas tersebut (89%) diestimasikan untuk ditambang dengan metode penambangan bawah tanah.
Adapun, lokasi tambang di Hill Reef juga memberikan tambahan kandungan emas sebesar 329.000 oz emas. BRMS sendiri telah mencatatkan aset sebesar US$1,16 miliar per kuartal III/2024, tumbuh dibandingkan aset pada akhir 2023 sebesar US$1,1 miliar.
Sementara, liabilitas BRMS mencapai US$177,4 juta pada periode yang berakhir 30 September 2024, naik dibandingkan akhir 2023 sebesar US$135,51 juta.
Adapun, ekuitas BRMS naik menjadi US$985,79 juta pada kuartal III/2024, dibandingkan US$969,35 juta pada akhir 2023.