Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berisiko lanjut koreksi direntang 6.835-6.998 pada perdagangan hari ini, Kamis (28/11/2024), usai gelaran Pilkada serentak. Meski beitu, saham BRMS, INDF hingga PGAS berpeluang dulang cuan hari ini.
Tim analis MNC Sekuritas menyatakan IHSG terkoreksi 0,93% ke level 7.245 pada penutupan perdagangan Selasa (26/11/2024), disertai munculnya volume penjualan, pergerakannya pun masih belum mampu menembus MA20. Worst case scenario, kami perkirakan posisi IHSG saat ini masih berada pada bagian dari wave C dari wave (2).
"Sehingga terdapat kemungkinan akan adanya potensi koreksi IHSG menguji 6.835-6.998 sekaligus menutup area gap yang berada di 6.968-6.987 pada skenario hitam.," kata Tim Analis MNC Sekuritas dalam riset, Kamis (28/11/2024).
Namun, pada best case scenario, lanjut MNC Sekuritas, IHSG masih berpeluang menguat untuk menguji area resistance 7,354.
Adapun, pada perdagangan hari ini, MNC sekuritas menyebut level support IHSG akan berada di kisaran 7.076, 6.998, sedangkan level resistansi berada pada rentang 7.354, 7.449.
Saham-saham yang menjadi rekomendasi MNC Sekuritas pada perdagangan hari ini adalah BRMS, INDF, PGAS dan TLKM.
Baca Juga
BRMS - Spec Buy
Saham BRMS terkoreksi 2,84% ke 410 dan masih didominasi oleh tekanan jual, pergerakannya pun sudah berada di bawah MA20. Selama masih mampu berada di atas 366 sebagai stoplossnya, maka posisi BRMS diperkirakan sedang berada pada bagian dari wave (b) dari wave [b].
- Spec Buy: 388-406
- Target Price: 428, 470
- Stoploss: below 366
INDF - Buy on Weakness
Saham INDF menguat 0,66% ke 7,650 dan masih disertai dengan munculnya volume pembelian, namun penguatannya tertahan MA20. Selama masih mampu berada di atas 7,375 sebagai stoplossnya, maka posisi INDF saat ini sedang berada pada bagian dari wave (b) dari wave [ii].
- Buy on Weakness: 7,500-7,550
- Target Price: 7,750, 7,875
- Stoploss: below 7,375
PGAS - Spec Buy
Saham PGAS terkoreksi 2,23% ke 1,535 disertai dengan munculnya volume penjualan. Saat ini, kami perkirakan posisi PGAS sedang berada pada bagian dari wave iii dari wave (c), sehingga koreksinya cenderung terbatas.
- Spec Buy: 1,520-1,535
- Target Price: 1,600, 1,640
- Stoploss: below 1,510
TLKM - Buy on Weakness
Saham TLKM terkoreksi 1,09% ke 2,710 disertai dengan munculnya volume penjualan. Kami perkirakan, posisi TLKM saat ini sedang berada pada bagian dari wave 2 dari wave (1), sehingga TLKM masih rawan melanjutkan koreksinya terlebih dahulu.
- Buy on Weakness: 2,580-2,680
- Target Price: 2,850, 3,050
- Stoploss: below 2,500
Sementara itu, Senior Market Chartist Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta mengatakan tren pelemahan IHSG yang terjadi pada beberapa pekan terakhir disebabkan oleh sentimen oleh kemenangan Donald Trump. Terpilihnya Trump sebagai Presiden AS membuat dana asing lari atau terjadinya capital outflow dari emerging market seperti Indonesia.
Ke depan atau setidaknya pada Desember 2024, menurutnya terdapat harapan pemulihan kinerja IHSG serta masuknya dana asing ke pasar Indonesia. Penguatan IHSG salah satunya menurut Nafan didorong oleh momen window dressing.
Sekadar informasi, window dressing merupakan istilah dari strategi manajer investasi dalam meningkatkan penampilan kinerja saham atau reksa dananya sebelum disajikan kepada investor atau pemegang saham.
Biasanya, manajer investasi menjual saham dengan kerugian besar dan membeli saham dengan harga tinggi pada akhir tahun.
"Peluang terjadinya window dressing tetap ada, mungkin bisa jadi menjelang akhir bulan ini," ujar Nafan beberapa waktu lalu.
Peluang penguatan IHSG juga diperkuat oleh kesempatan penurunan suku bunga acuan The Fed dan Bank Indonesia (BI) pada Desember 2024.
Selain itu, terdapat pula dorongan dari gelaran Pilkada pada akhir bulan ini yang dinilai akan memberikan katalis positif ke pasar saham. "Pilkada akan mendorong peningkatan goverment spending dan consumer spending," jelasnya.
Nafan sendiri menjelaskan di tengah peluang penguatan IHSG yang salah satunya bisa terdorong oleh momen window dressing, terdapat beberapa saham yang prospektif.
Mirae Asset Sekuritas misalnya merekomendasikan saham bank jumbo seperti PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), serta PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI). Selain bank jumbo, salah satu emiten bank syariah yakni PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) pun direkomendasikan.
Lalu, saham emiten ritel PT Aspirasi Hidup Indonesia Tbk (ACES) dinilai prospektif. ACES direkomendasikan buy on weakness dengan target harga terdekat mencapai Rp860 per lembar.
"Konsumsi domestik yang solid berpotensi meningkatkan kinerja ACES," tulis Nafan dalam laporannya.
PT Astra International Tbk. (ASII) direkomendasikan accumulative buy dengan target harga terdekat Rp5.100 per lembar. Mirae Asset Sekuritas merekomendasikan accumulative buy untuk PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG) dengan target harga terdekat Rp26.325 per lembar.
_______
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.