Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Deretan Saham Potensial Cuan Usai Pilkada 2024, BRMS, INDF, PGAS Masuk Daftar

IHSG berisiko lanjut koreksi ke 6.835-6 pada perdagangan hari ini, Kamis (28/11/2024), usai Pilkada 2024. Meski beitu, saham BRMS, INDF, PGAS berpeluang cuan.
Fahmi Ahmad Burhan,Ibad Durrohman
Kamis, 28 November 2024 | 06:53
IHSG berisiko lanjut koreksi ke 6.835-6 pada perdagangan hari ini, Kamis (28/11/2024), usai Pilkada 2024. Meski beitu, saham BRMS, INDF,  PGAS berpeluang cuan. JIBI/Bisnis/Arief Hermawan P
IHSG berisiko lanjut koreksi ke 6.835-6 pada perdagangan hari ini, Kamis (28/11/2024), usai Pilkada 2024. Meski beitu, saham BRMS, INDF, PGAS berpeluang cuan. JIBI/Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berisiko lanjut koreksi direntang 6.835-6.998 pada perdagangan hari ini, Kamis (28/11/2024), usai gelaran Pilkada serentak. Meski beitu, saham BRMS, INDF hingga PGAS berpeluang dulang cuan hari ini.

Tim analis MNC Sekuritas menyatakan IHSG terkoreksi 0,93% ke level 7.245 pada penutupan perdagangan Selasa (26/11/2024), disertai munculnya volume penjualan, pergerakannya pun masih belum mampu menembus MA20. Worst case scenario, kami perkirakan posisi IHSG saat ini masih berada pada bagian dari wave C dari wave (2).

"Sehingga terdapat kemungkinan akan adanya potensi koreksi IHSG menguji 6.835-6.998 sekaligus menutup area gap yang berada di 6.968-6.987 pada skenario hitam.," kata Tim Analis MNC Sekuritas dalam riset, Kamis (28/11/2024).

Namun, pada best case scenario, lanjut MNC Sekuritas, IHSG masih berpeluang menguat untuk menguji area resistance 7,354.

Adapun, pada perdagangan hari ini, MNC sekuritas menyebut level support IHSG akan berada di kisaran 7.076, 6.998, sedangkan level resistansi berada pada rentang 7.354, 7.449.

Saham-saham yang menjadi rekomendasi MNC Sekuritas pada perdagangan hari ini adalah BRMS, INDF, PGAS dan TLKM.

IHSG
IHSG

BRMS - Spec Buy

Saham BRMS terkoreksi 2,84% ke 410 dan masih didominasi oleh tekanan jual, pergerakannya pun sudah berada di bawah MA20. Selama masih mampu berada di atas 366 sebagai stoplossnya, maka posisi BRMS diperkirakan sedang berada pada bagian dari wave (b) dari wave [b].

  • Spec Buy: 388-406
  • Target Price: 428, 470
  • Stoploss: below 366

INDF - Buy on Weakness

Saham INDF menguat 0,66% ke 7,650 dan masih disertai dengan munculnya volume pembelian, namun penguatannya tertahan MA20. Selama masih mampu berada di atas 7,375 sebagai stoplossnya, maka posisi INDF saat ini sedang berada pada bagian dari wave (b) dari wave [ii].

  • Buy on Weakness: 7,500-7,550
  • Target Price: 7,750, 7,875
  • Stoploss: below 7,375

PGAS - Spec Buy

Saham PGAS terkoreksi 2,23% ke 1,535 disertai dengan munculnya volume penjualan. Saat ini, kami perkirakan posisi PGAS sedang berada pada bagian dari wave iii dari wave (c), sehingga koreksinya cenderung terbatas.

  • Spec Buy: 1,520-1,535
  • Target Price: 1,600, 1,640
  • Stoploss: below 1,510

TLKM - Buy on Weakness

Saham TLKM terkoreksi 1,09% ke 2,710 disertai dengan munculnya volume penjualan. Kami perkirakan, posisi TLKM saat ini sedang berada pada bagian dari wave 2 dari wave (1), sehingga TLKM masih rawan melanjutkan koreksinya terlebih dahulu.

  • Buy on Weakness: 2,580-2,680
  • Target Price: 2,850, 3,050
  • Stoploss: below 2,500


Sementara itu, Senior Market Chartist Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta mengatakan tren pelemahan IHSG yang terjadi pada beberapa pekan terakhir disebabkan oleh sentimen oleh kemenangan Donald Trump. Terpilihnya Trump sebagai Presiden AS membuat dana asing lari atau terjadinya capital outflow dari emerging market seperti Indonesia.

Ke depan atau setidaknya pada Desember 2024, menurutnya terdapat harapan pemulihan kinerja IHSG serta masuknya dana asing ke pasar Indonesia. Penguatan IHSG salah satunya menurut Nafan didorong oleh momen window dressing.

Sekadar informasi, window dressing merupakan istilah dari strategi manajer investasi dalam meningkatkan penampilan kinerja saham atau reksa dananya sebelum disajikan kepada investor atau pemegang saham.

Biasanya, manajer investasi menjual saham dengan kerugian besar dan membeli saham dengan harga tinggi pada akhir tahun.

"Peluang terjadinya window dressing tetap ada, mungkin bisa jadi menjelang akhir bulan ini," ujar Nafan beberapa waktu lalu.

Peluang penguatan IHSG juga diperkuat oleh kesempatan penurunan suku bunga acuan The Fed dan Bank Indonesia (BI) pada Desember 2024.

Selain itu, terdapat pula dorongan dari gelaran Pilkada pada akhir bulan ini yang dinilai akan memberikan katalis positif ke pasar saham. "Pilkada akan mendorong peningkatan goverment spending dan consumer spending," jelasnya.

Nafan sendiri menjelaskan di tengah peluang penguatan IHSG yang salah satunya bisa terdorong oleh momen window dressing, terdapat beberapa saham yang prospektif.

Mirae Asset Sekuritas misalnya merekomendasikan saham bank jumbo seperti PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), serta PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI). Selain bank jumbo, salah satu emiten bank syariah yakni PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) pun direkomendasikan.

Lalu, saham emiten ritel PT Aspirasi Hidup Indonesia Tbk (ACES) dinilai prospektif. ACES direkomendasikan buy on weakness dengan target harga terdekat mencapai Rp860 per lembar.

"Konsumsi domestik yang solid berpotensi meningkatkan kinerja ACES," tulis Nafan dalam laporannya.

PT Astra International Tbk. (ASII) direkomendasikan accumulative buy dengan target harga terdekat Rp5.100 per lembar. Mirae Asset Sekuritas merekomendasikan accumulative buy untuk PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG) dengan target harga terdekat Rp26.325 per lembar.

_______

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper