Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan hari ini, Selasa (19/11/2024) diprediksi fluktuatif namun akan ditutup menguat direntang Rp15.800-Rp15.910.
Berdasarkan data Bloomberg, rupiah ditutup naik 0,11% atau 17 poin ke posisi Rp15.857 per dolar AS pada perdagangan dengan Senin (18/11). Pada saat yang sama, indeks dolar terpantau melemah 0,07% ke posisi 106,542.
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan bahwa Gubernur Bank Jepang Kazuo Ueda menegaskan kembali bahwa suku bunga akan terus naik secara bertahap jika ekonomi berkembang sesuai dengan prospek bank sentral.
Meski begitu, Ueda tidak menyebutkan bahwa kenaikan tersebut akan dilakukan pada Desember ini, dengan mengatakan BOJ perlu memperhatikan berbagai risiko, termasuk untuk ekonomi AS.
Menurut Ibrahim, itu membuat pasar memperkirakan peluang kenaikan seperempat poin sebesar 54% pada pertemuan kebijakan berikutnya pada 19 Desember, sedikit berubah dari sebelum pidato tersebut. Ueda juga akan memberikan konferensi pers pada pukul 04.45 hingga 05.15 GMT.
Ibrahim mengatakan bahwa ini menjadi kesempatan pertama Ueda untuk berbicara langsung tentang kebijakan moneter sejak kemenangan Donald Trump dalam pemilihan presiden AS pada 5 November, yang membuat investor mempertanyakan lebih spesifik tentang prospek kenaikan suku bunga.
Baca Juga
Dia menjelaskan bahwa suku bunga turun pada akhir pekan lalu setelah Menteri Keuangan Jepang Katsunobu Kato memperingatkan pasar tentang kemungkinan intervensi apabila yen jatuh terlalu jauh dan terlalu cepat.
Selain itu, menurutnya pasar sangat ingin mendengar pihak yang akan dipilih Trump sebagai Menteri Keuangan, dengan Howard Lutnick, CEO Cantor Fitzgerald, dan investor Scott Bessent sebagai kandidat utama untuk jabatan tersebut.
"Analis umumnya berasumsi kebijakan tarif Trump, pengurangan imigrasi, dan pemotongan pajak yang didanai utang akan bersifat inflasioner, sehingga membatasi ruang lingkup pemotongan suku bunga lebih lanjut oleh Federal Reserve," kata Ibrahim dalam riset, Senin (18/11/2024).
Oleh sebab itu, kata Ibrahim, kontrak berjangka menyiratkan peluang 60% bahwa The Fed akan melonggarkan seperempat poin pada Desember dan hanya memperkirakan pemotongan 77 basis poin pada akhir 2025, dibandingkan dengan lebih dari 100 beberapa pekan yang lalu.
"Setidaknya sebanyak tujuh pejabat Fed akan berbicara pada pekan ini dan para pedagang berasumsi akan bersikap hati-hati terhadap pemotongan yang agresif," tambah Ibrahim
Seiring dengan sentimen-sentimen tersebut, Ibrahim memprediksi bahwa mata uang rupiah pada perdagangan hari ini, (19/11) akan bergerak fluktuatif tetapi berpotensi ditutup menguat direntang Rp15.800-Rp15.910 per dolar AS.
Rupiah menguat 0,28% atau 44,5 poin ke posisi Rp15.812,5 per dolar AS pukul 10.57 WIB.
Pada saat yang sama, indeks dolar AS terpantau melemah 0,10% ke 106,17.
Rupiah dibuka menguat 0,35% atau 55,5 poin ke posisi Rp15.801,5 per dolar AS.
Pada saat yang sama, indeks dolar AS terpantau melemah 0,08% ke 106,19.