Bisnis.com, JAKARTA – Tekanan aksi jual asing yang melanda saham pelat merah terutama perbankan menjadi faktor pelemahan indeks BUMN alias IDXBUMN20.
Melansir data Bursa Efek Indonesia (BEI) per Jumat (15/11/2024), indeks beranggotakan 20 saham pelat merah ini ambles 11,58% year to date (YtD). Lebih besar dari penurunan IHSG sebesar 1,53% dan LQ45 yang melemah 10,19% YtD.
Pelemahan IDXBUMN20 juga tercermin dari kinerja saham perbankan berkapitalisasi jumbo. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI), misalnya, terkoreksi 21,92% YtD menuju level Rp4.470. Posisi itu disusul saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) yang melemah 8,65% YtD ke Rp4.910.
Emiten lain yang terkoreksi, di antaranya PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. (SMGR) merosot 44,69% YtD, PT Telkom Indonesia (Persero) melemah 35,70% YtD, dan PT Jasa Marga (Persero) Tbk. (JSMR) turun 6,37% sepanjang tahun ini.
Adapun saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) masih menguat sebesar 4,96% YtD menjadi Rp6.350 dan saham PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) tumbuh sebesar 3,20% menuju Rp1.290 per saham.
Sementara itu, dalam 10 hari perdagangan terakhir, BBRI tercatat sebagai saham yang paling banyak dilego asing dengan nilai mencapai Rp3 triliun. Posisi ini disusul BMRI yang mencatatkan net foreign sell di pasar reguler Rp1,6 triliun.
Baca Juga
Ada juga saham TLKM dengan nilai jual asing sebesar Rp684,9 miliar, saham BBNI mencapai Rp501,2 miliar, dan saham PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) mencatatkan nilai Rp141,3 miliar.
Senior Market Chartist Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta mengamini bahwa penurunan IDXBUMN20 disebabkan oleh tekanan aksi jual yang melanda sejumlah perusahaan pelat merah, khususnya di sektor perbankan.
Kendati demikian, dia meyakini bahwa saham-saham pelat merah masih memiliki prospek cerah seiring katalis positif yang datang dari pemangkasan suku bunga, momentum pilkada, hingga komitmen pemerintah dalam menggenjot investasi.
“Di saat arus kas keluar mereda, smart money akan masuk sehingga prospeknya masih cenderung positif,” ucap Nafan kepada Bisnis, Minggu (17/11/2024).
Dia menambahkan katalis positif IDXBUMN20 juga berpotensi datang dari agenda perubahan pengurus di tubuh emiten pelat merah. Salah satunya PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) yang telah menggelar RUPSLB pada pekan lalu.
Sebab, kata Nafan, perombakan pengurus BUMN bertujuan sebagai konsolidasi bisnis dan meningkatkan komitmen guna mendorong performa perusahaan.
“Perombakan pengurus dipilih berdasarkan kompetensi dan berkomitmen dalam menerapkan good corporate governance. Ini dapat menjadi katalis positif yang meningkatkan kepercayaan investor kepada emiten BUMN,” tuturnya.
Di tengah proyeksi tersebut, Mirae Asset Sekuritas menyematkan rekomendasi buy on weakness untuk sejumlah saham pelat merah, seperti BBNI, TLKM, BMRI, JSMR, PT Bukit Asam Tbk. (PTBA), hingga PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI).
--------------------------
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.