Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Paperocks (PPRI) Catat Lesatan Laba 120% per September 2024

Paperocks (PPRI) mencatat pendapatan sebesar Rp106,46 miliar sampai September 2024, atau naik 41,17% YoY dibanding Rp75,41 miliar.
Seremoni pencatatan perdana saham PT Paperocks Indonesia Tbk. (PPRI), PT Ingria Pratama Capitalindo Tbk. (GRIA), PT Sinar Eka Selaras Tbk. (ERAL) dan PT ITSEC Asia Tbk. (CYBR), Selasa (8/8/2023)./Bisnis Indonesia-Artha Adventy.
Seremoni pencatatan perdana saham PT Paperocks Indonesia Tbk. (PPRI), PT Ingria Pratama Capitalindo Tbk. (GRIA), PT Sinar Eka Selaras Tbk. (ERAL) dan PT ITSEC Asia Tbk. (CYBR), Selasa (8/8/2023)./Bisnis Indonesia-Artha Adventy.

Bisnis.com, JAKARTA — PT Paperocks Indonesia Tbk. (PPRI) mencatat laba tahun berjalan sebesar Rp2,9 miliar atau naik 120,55% dibandingkan periode yang sama 2023 yang sebesar Rp1,32 miliar. 

Sementara itu, PPRI mencatat pendapatan sebesar Rp106,46 miliar sampai September 2024, atau naik 41,17% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya di angka Rp75,41 miliar. 

“Sebagai pemain baru di bursa saham Indonesia, pencapaian ini sungguh membaggakan,” kata Direktur Keuangan PPRI Dillon Sutandar seperti dikutip dari siaran pers, Jumat (15/11/2024). 

Dillon mengatakan, naiknya revenue perseroan tidak terlepas dari strategi bisnis yang dilakukan. 

“Perusahaan juga terus berinovasi untuk menciptakan produk baru dengan tetap menjaga kualitas dan juga pelayanan kepada semua pelanggan,” kata dia. 

Menurut Dillion, perseroan optimis pendapatan sampai kuartal IV/2024 akan makin kinclong. 

Dengan penjualan sampai kuartal III/2024 sebesar Rp106,46 miliar, dia optimis pendapatan perseroan bakal mencapai Rp144 miliar sampai akhir tahun ini. 

“Perseroan pada 2025 perseroan optimis mampu mencapai kenaikan penjualan year on year sebesar 40%,” tuturnya. 

Di sisi lain, Direktur Utama Paperocks Catur Jatiwaluyo meyakini industri makanan dan minuman di Indonesia bakal tetap tumbuh. 

Struktur Produk Domestik Bruto (PDB) industri non-migas didominasi oleh industri makanan dan minuman sebesar 39.91% atau 6,47% dari total PDB nasional. 

“Sejalan dengan itu, laju perkembangan industri pengemasan makanan ditaksir mencapai 6% atau melampui pertumbuhan ekonomi nasional yang ditargetkan 5% pada 2024,” kata Dillon. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper