Bisnis.com, JAKARTA - Saham PT Merdeka Battery Materials Tbk. (MBMA) mengalami kenaikan pada perdagangan hari ini, Rabu (13/11/2024).
Berdasarkan data RTI Business, saham MBMA menguat 14,84% ke level Rp565. Saham bergerak di rentang Rp500 hingga Rp580 per saham dengan kapitalisasi pasar mencapai Rp61,02 triliun.
Saham MBMA tercatat mampu naik hingga 7,62% dalam sepekan terakhir dan 5,61% dalam 30 hari terakhir. Kendati demikian, MBMA justru mengalami net sell asing hingga Rp12,74 triliun dalam 7 hari terakhir.
Sebelumnya, Presiden Direktur MBMA, Devin Antonio Ridwan dan Direktur Andrew Philip Starkey mengajukan pengunduran diri per Senin (11/11/2024).
Manajemen MBMA telah menerima surat permohonan pengunduran diri kedua direksi tersebut, dan selanjutnya akan segera menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
“Selanjutnya perseroan akan menyelenggarakan RUPS untuk memutuskan pengunduran diri tersebut,” kata Corporate Secretary MBMA Deny Greviartana Wijaya lewat keterbukaan informasi, Selasa (12/11/2024).
Baca Juga
Deny menerangkan tidak ada dampak signikan terhadap kegiatan operasional dan kondisi keuangan perusahaan selepas permohonan pengunduran diri Devin dan Starkey tersebut.
Sebagai informasi, Devin dan Starkey masuk ke dalam jajaran direksi MBMA pada 2023. Saat bersamaan, Devin ikut dipercaya menjabat sebagai presiden komisaris di PT Hijau Energi Bersama, serta di posisi manajemen lainnya di beberapa entitas anak perusahaan MBMA.
Beberapa tahun terakhir, Devin sempat menjabat Direktur di PT Jingdong Indonesia Pertama (2015–2018), Direktur di PT Bumi Suksesindo (2017–2022), dan PT Merdeka Mining Servis (Desember 2017–Januari 2022).
Sementara itu, Starkey saat ini turut menjabat direktur di Grup MDKA, Provident Capital Partners dan beberapa entitas anak perusahaan MBMA.
Sebelumnya, emiten kongsi Garibaldi ‘Boy’ Thohir dan Grup Saratoga itu mencatatkan kenaikan pendapatan dan laba yang signifikan sepanjang semester I/2024.
Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan per 30 Juni 2024, MBMA mencatatkan laba sebesar US$20,39 juta atau sekitar Rp308,61 miliar (asumsi kurs Rp15.135 per dolar AS).
Torehan laba pada semester I/2024 itu melesat tajam dari posisi yang dicatatkan MBMA pada periode yang sama tahun sebelumnya yang sempat rugi US$19,65 juta atau sekitar Rp297,48 miliar.