Bisnis.com, JAKARTA – PT Newport Marine Service Tbk. (BOAT) resmi melantai di Bursa Efek Indonesia pada Selasa (12/11/2024) setelah merampungkan initial public offering (IPO) dengan raihan dana Rp100,04 miliar. Dana segar itu akan digunakan perseroan untuk ekspansi dan refinancing utang.
Newport Marine Services yang bergerak di sektor perkapalan telah merampungkan penawaran saham perdana ke publik atau IPO sebanyak 1 miliar (1.000.480.000) saham biasa atas nama atau mewakili sebesar 28,57% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh.
Harga pelaksanaan IPO Newport Marine Services dipatok Rp100 per saham sehingga nilai penawaran umum yang diperoleh BOAT sebesar Rp100,04 miliar.
Dana yang diperoleh dari hasil IPO sebesar Rp100,04 miliar akan digunakan BOAT untuk pelunasan Sebagian pokok pinjaman sekitar Rp75 miliar dan sisanya akan digunakan untuk pengembangan infrastruktur, pembaruan armada, serta peningkatan kapasitas layanan di pasar domestik dan internasional.
BOAT merupakan perusahaan yang bergerak di bidang sewa dan menyewa kapal untuk menunjang kegiatan lepas pantai, baik di luar maupun dalam negeri, dengan berfokus pada industri minyak dan gas bumi.
Direktur Utama Newport Marine Sujaya Soekarno Putra mengatakan bahwa perseroan berkomitmen memberikan layanan berkualitas di berbagai lini, mulai dari kegiatan eksplorasi hingga dukungan operasional bagi industri migas.
“IPO ini diharapkan dapat mempercepat ekspansi dan meningkatkan daya saing perusahaan di pasar global,” ujarnya pada Selasa (12/11/2024).
Selain untuk melunasi utang senilai Rp75 miliar, sisa dana IPO sebesar Rp25 miliar dialokasikan BOAT sebagai modal kerja perusahaan. Modal kerja itu mencakup pembiayaan penyewaan kapal untuk mendukung pendapatan dari kapal sewa, biaya bahan bakar kapal, dan kegiatan operasional lainnya yang berkaitan dengan kegiatan usaha utama.
Menurut Sekretaris Perusahaan Newport Marine Ahmad Wisya Pratama, perseroan bakal terus membidik peluang baru di bisnis penyewaan kapal seiring dengan produksi migas yang diklaim masih cukup tinggi.
“Kami melihat di harga minyak yang seperti sekarang ini, masih banyak peluang bahwa orang masih memerlukan kapal dan produksi masih tetap tinggi,” tuturnya.
Sementara itu, berdasarkan laporan keuangannya, BOAT telah meraup laba bersih US$1.684 pada April 2024. Perolehan laba itu menyusut jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yakni US$15.448 miliar.
Pendapatan perseroan juga mengalami penurunan sebesar 11,61% secara tahunan (year on year/yoy) dari posisi US$3,51 juta menjadi US$3,1 juta per April 2024.
BOAT tercatat memiliki aset senilai US$33,87 juta pada April 2024, turun 2,58% year to date, dengan liabilitas mencapai US$17,09 juta pada April 2024 atau terkoreksi 2,44%.