Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemenangan Trump Berpotensi Tekan Harga Minyak Dunia hingga 2025

Terpilihnya kembali Donald Trump menjadi Presiden AS diprediksi memberi tekanan pada harga minyak mentah dunia hingga tahun depan.
Pemenang Pemilu Presiden Amerika Serikat 2024 Donald Trump. Bloomberg/Jim Vondruska
Pemenang Pemilu Presiden Amerika Serikat 2024 Donald Trump. Bloomberg/Jim Vondruska

Bisnis.com, JAKARTA - Masa jabatan kedua Presiden terpilih AS Donald Trump berpotensi memberikan tekanan pada harga minyak hingga 2025 mendatang.

Dalam laporan Citi yang dikutip dari Reuters pada Kamis (7/11/2024), harga minyak mentah jenis Brent berpotensi bergerak di kisaran US$60 per barel karena potensi tarif perdagangan dan peningkatan pasokan minyak.

Citi mencatat bahwa pengaruh Trump terhadap OPEC+, yang terdiri dari Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya yang dipimpin oleh Rusia, mungkin mendorong kelompok produsen tersebut untuk mengurangi pengurangan produksi lebih cepat, sekaligus berpotensi mengurangi ketegangan geopolitik dan melepaskan kembali sebagian minyak ke pasar.

Kebijakan Trump dapat menguntungkan industri ini melalui potensi insentif pajak untuk investasi modal dalam eksplorasi dan produksi dan dapat membalikkan kenaikan royalti, biaya penawaran minimum, dan tarif sewa lahan Federal di era Biden.

Lebih lanjut Citi mencatat kebijakan Trump dapat menimbulkan dampak beragam pada pertumbuhan ekonomi global, khususnya negatif bagi Eropa dan China, yang masih terkena risiko tarif perdagangan.

Hal ini dapat semakin menghambat pertumbuhan permintaan minyak global, sehingga menimbulkan risiko penurunan terhadap ekspektasi pertumbuhan permintaan minyak global Citi, yang saat ini sebesar 0,9 juta barel per hari untuk tahun depan.

“Meski begitu, meski agenda minyak dan gas lebih mendukung, dampak langsungnya terhadap pasar minyak fisik kemungkinan akan terbatas,” kata Citi dalam laporannya.

Adapun, usai Trump dari Partai Republik merebut kembali Gedung Putih dengan kemenangan besar pada hari Rabu, minyak mentah berjangka Brent turun 61 sen, atau 0,8%, menjadi US$74,92 per barel, sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS turun 30 sen, atau 0,4%, menjadi US$71,69 per barel.

Terpilihnya kembali Trump memicu aksi jual besar-besaran yang mendorong harga minyak turun lebih dari US$2 per barel pada awal perdagangan karena dolar AS menguat, yang saat ini berada pada level tertinggi sejak September 2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper