Bisnis.com, JAKARTA – PT Solusi Sinergi Digital Tbk. (WIFI) atau Surge membukukan peningkatan kinerja keuangan sepanjang kuartal III/2024.
Berdasarkan laporan keuangan akhir September 2024, dikutip Rabu (6/11/2024), WIFI mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp505 miliar atau meningkat 46% dibandingkan kuartal ketiga tahun lalu yang membukukan Rp345 miliar.
Kenaikan pendapatan WIFI didorong oleh pertumbuhan segmen telekomunikasi yang membukukan Rp253 miliar sepanjang Januari-September 2024. Jumlah ini melonjak 136,78% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Sementara itu, beban pokok perseroan menurun 4,84% secara tahunan (year on year/YoY) menjadi Rp197,36 miliar. Alhasil, WIFI membukukan pendapatan kotor sebesar Rp307,58 miliar atau meningkat 122,83% secara tahunan.
Setelah diakumulasikan dengan beban dan pendapatan lainnya, WIFI mencatatkan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk senilai Rp152,07 miliar. Jumah ini melompat 339,41% dari capaian tahun lalu yang meraih Rp34,60 miliar.
Dari sisi neraca, total aset WIFI tumbuh secara year to date (YtD) dari Rp1,5 triliun menjadi Rp2,7 triliun. sementara itu, ekuitas perusahaan juga meningkat dari Rp42 miliar menjadi Rp899 miliar sampai dengan akhir September 2024.
Baca Juga
Dalam perkembangan sebelumnya, WIFI diketahui telah menandatangani memorandum of understanding (MoU) dengan Arsari Group milik Hashim Djojohadikusumo. Adik Presiden Prabowo Subianto ini memutuskan berinvestasi di Jaringan Infra Andalan, anak perusahaan WIFI, pada 24 Agustus 2024.
Kerja sama itu bertujuan meningkatkan pengembangan infrastruktur, memperkuat konektivitas di Pulau Jawa, dan menghubungkan 25 juta rumah tangga ke internet.
Direktur Utama PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI), Yune Marketatmo, mengatakan bahwa kinerja keuangan perusahaan merupakan hasil konsistensi dalam upaya memacu kinerja. Hal ini terlihat dari peningkatan pendapatan bersih di berbagai segmen bisnis dan pertumbuhan laba secara berkelanjutan.
“WIFI terus memperluas fokus pada infrastruktur telekomunikasi dan ekosistem digital di Indonesia, dengan mempersiapkan diri menghadapi peningkatan kebutuhan konektivitas melalui program internet terjangkau berkecepatan tinggi,” ucapnya.
Saat ini, Surge mengoperasikan infrastruktur backbone serat optik sepanjang 7.000 km di Pulau Jawa dengan kapasitas besar dan bandwidth hingga 64.000 Gbps, serta telah membangun 58 Edge Data Center (EDC) dengan potensi ekspansi hingga 592 lokasi.
________
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.